JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam dunia fiskal yang sering kali dianggap teknokratis dan jauh dari keseharian masyarakat, langkah Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menunjukkan bahwa disiplin anggaran dan reformasi perpajakan bisa menjadi narasi publik yang kuat.
Dalam pemantauan Litbang Kompas terhadap sentimen warganet, dua tema besar menonjol sebagai pengungkit sentimen positif, yaitu disiplin fiskal dan pembenahan institusi.
Survei ini dilakukan melalui Kompas Monitoring terhadap lima platform media sosial, yaitu TikTok, Instagram, Facebook, YouTube, dan X sejak Purbaya dilantik pada 8 September hingga 13 Oktober 2025.
Baca juga: Ini 4 Hal yang Pengaruhi Sentimen Warganet terhadap Menkeu Purbaya
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa soal pengawasan OJK terhadap saham gorengan.Dalam periode ini, dikumpulkan 25.511 data berupa konten dan komentar publik dengan kata kunci “Purbaya Yudhi Sadewa.”
Hasilnya, sentimen positif terhadap Purbaya melonjak dari 23 persen menjadi 47 persen dalam sebulan. Kenaikan ini tak lepas dari dua arah kebijakan utama yang dibaca publik sebagai langkah berani dan konkret.
Langkah Purbaya yang paling banyak menuai sentimen positif terjadi pada 25 September 2025.
Saat itu, ia mengumumkan dua hal penting sekaligus, yakni rencana mengerem utang baru tahun 2026 dan sorotan terhadap dana pemerintah daerah yang mengendap sebesar Rp 233 triliun.
Pernyataannya memicu respons luas di media sosial, dan sentimen positif langsung melesat hingga 85 persen, tertinggi sepanjang periode pemantauan.
Warganet menilai bahwa kebijakan tersebut mencerminkan upaya menjaga disiplin fiskal dan efisiensi anggaran. Ketegasan menunda utang baru disambut sebagai langkah berani di tengah tekanan pembangunan dan kebutuhan pembiayaan.