Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Target Pajak dengan Profesional, Purbaya: Bukan Kayak Preman, Gedor Rumah Jam 5 Pagi...

Kompas.com - 24/10/2025, 05:08 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan langkah pemerintah dalam mengejar target penerimaan pajak di sisa tahun 2025 akan dilakukan dengan pendekatan yang profesional, bukan dengan cara-cara intimidatif.

“Kalau ada potensi bocor sana-sini, itu yang akan dikejar. Bukan berarti jadi kayak preman, gedor rumah orang jam 5 pagi, enggak gitu. Kami akan buat penagihan lebih profesional,” kata Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (23/10/2025) malam, seperti dikutip dari Antara.

Purbaya menjelaskan, strategi utama Kementerian Keuangan adalah mempercepat penyerapan pajak melalui pendekatan manajemen mikro (micro management), yaitu dengan memantau langsung potensi-potensi penerimaan yang belum tergarap secara optimal.

Baca juga: Menkeu Purbaya soal Pencocokan Data APBD dengan Pemda: Bukan Urusan Saya...

Konsep manajemen mikro ini sebelumnya juga diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pajak Kemenkeu, Bimo Wijayanto, sebagai bagian dari langkah pencegahan pelebaran shortfall penerimaan pajak di akhir tahun anggaran 2025.

“Upayanya kita mulai micro management untuk collection. Jadi, kami pantau betul semua wajib pajak. Kami data dari semua kantor wilayah (kanwil), potensi yang paling besar siapa, dan kira-kira kepatuhannya seperti apa. Kemudian, gap kepatuhannya kami endorse untuk bisa jadi optimal,” ujar Bimo, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (22/10/2025) malam.

Dengan strategi tersebut, Ditjen Pajak akan lebih fokus memetakan potensi penerimaan di setiap wilayah dan meningkatkan kepatuhan pajak tanpa menimbulkan keresahan di masyarakat.

Realisasi Penerimaan Pajak Masih di Bawah Target

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, penerimaan perpajakan hingga 30 September 2025 mencapai Rp 1.516,6 triliun, atau 63,5 persen dari proyeksi akhir tahun sebesar Rp 2.387,3 triliun. Angka tersebut setara dengan 95,8 persen dari target APBN 2025 yang ditetapkan sebesar Rp 2.490,9 triliun.

Khusus penerimaan pajak, target tahun ini sebesar Rp 2.189,3 triliun direvisi menjadi Rp 2.076,9 triliun atau 94,9 persen dari target awal. Hingga September, realisasinya baru mencapai Rp 1.295,3 triliun atau 62,4 persen dari proyeksi.

Sementara itu, penerimaan kepabeanan dan cukai semula ditargetkan Rp301,6 triliun, lalu direvisi naik menjadi Rp310,4 triliun atau 102,9 persen dari target awal. Hingga akhir September, realisasinya mencapai Rp221,3 triliun, atau 71,3 persen dari proyeksi.

Baca juga: Menkeu Purbaya Tindak Impor Pakaian Bekas Ilegal: Pasar Senen Tak Ditutup, Tapi Diisi Produk Lokal

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau