JAKARTA, KOMPAS.com – Sebanyak 11 wirausaha sosial asal Indonesia berhasil meraih dana hibah dalam ASEAN Social Enterprise Development Programme (ASEAN SEDP) 4.0 yang digelar di Bangkok, Thailand, pada 20–22 Oktober 2025. Keberhasilan ini diharapkan memperkuat kontribusi usaha sosial Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi regional dan meningkatkan dampak positif bagi masyarakat.
ASEAN SEDP 4.0, yang digagas ASEAN Foundation dengan dukungan TikTok dan SAP, mengangkat tema “Empowering Social Enterprises to Drive Meaningful Change in ASEAN”.
Program ini mendukung wirausaha sosial melalui pelatihan, pendampingan, jaringan bisnis, serta dana hibah untuk memperluas jangkauan usaha mereka.
Baca juga: Menkum Dorong Wirausaha Sosial Mendaftar ke Sistem AHU
Sepanjang tahun ini, para peserta telah menyelesaikan 16 sesi pelatihan virtual, mendapat bimbingan dari mentor industri dan SAP, serta menerima total dana hibah sebesar 51.300 dollar AS atau sekitar Rp 846 juta untuk 27 wirausaha sosial.
Sejak diluncurkan, ASEAN SEDP telah mendukung 100 wirausaha sosial dan memberdayakan 401 pengusaha, dengan lebih dari dua pertiganya perempuan, serta memberikan dampak positif bagi lebih dari 4,7 juta orang di kawasan.
“ASEAN SEDP 4.0 bukan hanya program pendanaan, tetapi juga wadah untuk membekali wirausahawan sosial dengan keterampilan, koneksi, dan kepercayaan diri untuk mewujudkan ide-ide besar menjadi dampak nyata,” ujar Executive Director ASEAN Foundation, Dr. Piti Srisangnam, di Bangkok, dikutip dari keterangannya, Senin (27/10/2025).
Baca juga: Wirausaha Sosial, Inovasi, dan Gerakan Masyarakat Sipil Berbasis Komunitas
Komitmen serupa disampaikan Ara Yoo, Global Head of Social Impact TikTok, yang menyebut bahwa platformnya memungkinkan wirausaha sosial menjangkau komunitas lebih luas dan memperkuat misi mereka dalam menciptakan dampak positif bagi masyarakat.
Sementara itu, Kulwipa Piyawattanametha, Managing Director SAP Indochina, menekankan peran teknologi dalam mendukung inovasi sosial.
“Kami percaya teknologi akan memberikan hasil terbaik bila dipadukan dengan semangat para wirausaha sosial. Kami bangga dapat membantu mereka mengubah ide berani menjadi dampak berkelanjutan,” katanya.
Dalam empat tahun terakhir, SAP telah melibatkan 96 mentor profesional untuk mendampingi peserta program. Dukungan ini juga diapresiasi oleh Wittawat Lamsam, Chair of the ASEAN Coordinating Committee on Micro, Small and Medium Enterprises (ACCMSME), yang menyoroti pentingnya ASEAN SEDP dalam mendorong pertumbuhan inklusif melalui penguatan UMKM dan wirausaha sosial.
Tahun ini, ASEAN SEDP 4.0 menerima 371 pendaftar dan memilih 30 wirausaha sosial untuk mengikuti program. Indonesia menjadi negara dengan jumlah peserta terbanyak, yakni 11 wirausaha sosial yang bergerak di bidang pendidikan, pengelolaan sampah, seni dan budaya, pertanian, perawatan kulit, serta ekonomi sirkular.
Beberapa peserta unggulan seperti Yagi Forest Skincare, Duitin, su-re.co, dan WEWAW berhasil meraih posisi terbaik pada Demo Day dan memperoleh total hibah sebesar 21.000 dollar AS atau sekitar Rp 347 juta untuk menjalankan proyek sosial mereka pada September hingga November 2025.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang