IHSG Akhir Pekan Ditutup Melemah, Rupiah Menguat Tipis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan Jumat (31/10/2025), setelah sempat menguat di awal sesi.

IHSG ditutup turun 20,18 poin atau 0,25 persen ke level 8.163,87.

Indeks sempat naik di pembukaan sesi pertama, lalu tergelincir ke titik terendah hari ini di 8.144,07. Pada sesi kedua, IHSG sempat berusaha pulih tetapi tetap bergerak fluktuatif hingga akhirnya ditutup di bawah level pembukaannya.

Baca juga: IHSG Awal Sesi Naik ke Level 8.200-an, Kurs Rupiah Menguat

Data perdagangan mencatat 272 saham menguat, 377 saham melemah, dan 161 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 19,17 triliun dengan volume 28,08 miliar saham.

Saham Alamtri Resources Indonesia (ADRO) menjadi salah satu penekan indeks setelah turun 4,80 persen ke level 1.885. Saham Alamtri Minerals Indonesia (ADMR) juga melemah 4,78 persen ke 1.395, diikuti Merdeka Battery Materials (MBMA) yang turun 4,55 persen ke 630.

Sebaliknya, saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) naik 1,79 persen ke level 3.980 dan menjadi penopang utama IHSG. Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) naik 3,29 persen ke 2.510, disusul Semen Indonesia (SMGR) yang naik 1,47 persen ke 2.760.

Baca juga: Tempo Scan (TSPC) Tebar Dividen Interim Rp 100 per Saham, Cek Jadwalnya

Pasar Asia bervariasi

Mayoritas bursa Asia berakhir di zona merah. Indeks Strait Times turun 0,16 persen ke 4.430,47 dan Hang Seng merosot 1,43 persen ke 25.906,65.

Sementara itu, Shanghai Composite naik 0,81 persen ke 3.954,79 dan Nikkei 225 menguat 2,12 persen ke 52.411,30.

Rupiah menguat tipis

Nilai tukar rupiah ditutup menguat terhadap dollar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah berada di level Rp 16.631 per dollar AS, menguat 5 poin atau 0,03 persen dibanding penutupan sebelumnya di Rp 16.636.

Sementara kurs tengah Bank Indonesia (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor) berada di Rp 16.625 per dollar AS, naik dibanding posisi Kamis (30/10/2025) di Rp 16.640.