JAKARTA, KOMPAS.com – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) terus memperdalam transformasi bisnis dan keuangan yang telah dijalankan sejak 2019.
Langkah ini dilakukan untuk memperkuat struktur usaha, menekan biaya produksi, dan menjaga keberlanjutan perusahaan di tengah fluktuasi industri baja global yang semakin kompetitif.
Transformasi yang ditempuh mencakup optimalisasi produksi, efisiensi energi, restrukturisasi utang, serta pembenahan struktur organisasi internal.
Baca juga: Krakatau Steel (KRAS) Ekspor 54.247 Ton Produk CRC ke Spanyol
Ilustrasi industri baja, produk baja. Trump Naikkan Tarif Impor Baja Jadi 50 Persen, Uni Eropa Siap MembalasPendekatan ini diarahkan agar Krakatau Steel menjadi entitas yang lebih ramping, gesit, dan berorientasi pada profitabilitas jangka panjang.
“Langkah-langkah yang kami ambil saat ini adalah fondasi yang sangat penting untuk membawa Krakatau Steel ke era baru yang lebih kuat dan berkelanjutan. Kami tidak hanya fokus pada penyelesaian tantangan keuangan jangka pendek, tetapi lebih dari itu, kami membangun sebuah perusahaan yang resilient, kompetitif, dan terpercaya,” ujar Direktur Utama Krakatau Steel Akbar Djohan dalam keterangannya, Jumat (31/10/2025).
Perseroan melaporkam sejumlah kemajuan dalam program restrukturisasi keuangan, termasuk negosiasi ulang fasilitas kredit dengan kreditur untuk memperoleh beban bunga yang lebih ringan dan memperpanjang tenor pembayaran.
Upaya ini dilakukan untuk memperkuat likuiditas dan memastikan arus kas operasional tetap sehat.
Baca juga: Krakatau Steel (KRAS) Bangun Dapur MBG dari Baja Modular
Efisiensi juga diterapkan hingga level operasional harian. Krakatau Steel menerapkan pembatasan biaya perjalanan dinas, penggunaan hotel untuk rapat, serta pengurangan pengeluaran non-produktif.
Langkah-langkah ini menjadi bagian dari disiplin korporasi untuk menjaga efisiensi yang berkelanjutan.