Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Krakatau Steel (KRAS) Benahi Bisnis dan Keuangan, Ini yang Dilakukan

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) terus memperdalam transformasi bisnis dan keuangan yang telah dijalankan sejak 2019.

Langkah ini dilakukan untuk memperkuat struktur usaha, menekan biaya produksi, dan menjaga keberlanjutan perusahaan di tengah fluktuasi industri baja global yang semakin kompetitif.

Transformasi yang ditempuh mencakup optimalisasi produksi, efisiensi energi, restrukturisasi utang, serta pembenahan struktur organisasi internal.

Pendekatan ini diarahkan agar Krakatau Steel menjadi entitas yang lebih ramping, gesit, dan berorientasi pada profitabilitas jangka panjang.

“Langkah-langkah yang kami ambil saat ini adalah fondasi yang sangat penting untuk membawa Krakatau Steel ke era baru yang lebih kuat dan berkelanjutan. Kami tidak hanya fokus pada penyelesaian tantangan keuangan jangka pendek, tetapi lebih dari itu, kami membangun sebuah perusahaan yang resilient, kompetitif, dan terpercaya,” ujar Direktur Utama Krakatau Steel Akbar Djohan dalam keterangannya, Jumat (31/10/2025).

Restrukturisasi keuangan dan efisiensi operasional

Perseroan melaporkam sejumlah kemajuan dalam program restrukturisasi keuangan, termasuk negosiasi ulang fasilitas kredit dengan kreditur untuk memperoleh beban bunga yang lebih ringan dan memperpanjang tenor pembayaran.

Upaya ini dilakukan untuk memperkuat likuiditas dan memastikan arus kas operasional tetap sehat.

Efisiensi juga diterapkan hingga level operasional harian. Krakatau Steel menerapkan pembatasan biaya perjalanan dinas, penggunaan hotel untuk rapat, serta pengurangan pengeluaran non-produktif.

Langkah-langkah ini menjadi bagian dari disiplin korporasi untuk menjaga efisiensi yang berkelanjutan.


Transformasi keuangan tersebut sejalan dengan komitmen pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas yang mendukung restrukturisasi serta memperkuat permodalan Krakatau Steel.

Peningkatan daya saing dan teknologi produksi

Selain menata keuangan, Krakatau Steel juga menggenjot produktivitas melalui investasi di lini produksi dan pemeliharaan fasilitas.

Perusahaan mengadopsi best practices industri baja global untuk menekan biaya dan meningkatkan kualitas produk.

Dukungan dari anak-anak usaha dalam penyediaan energi, air industri, teknologi informasi, logistik, hingga akses transportasi seperti pelabuhan dan jalur kereta api menjadikan Krakatau Steel sebagai ekosistem baja terintegrasi terbesar di Indonesia.

Hasilnya mulai terlihat. Produk baja Krakatau Steel kini menembus berbagai pasar internasional, mulai dari Asia, Australia, Eropa, hingga Timur Tengah dan Amerika Serikat.

Pada September 2025, perseroan mencatatkan rekor ekspor Cold Rolled Coil (CRC) sebesar 54.247 ton ke Spanyol, menandai kepercayaan pasar global terhadap kualitas baja nasional.

Budaya efisiensi dari atas ke bawah

Sejalan dengan kebijakan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) yang menghapus tantiem dan insentif kinerja bagi komisaris BUMN, semangat efisiensi juga diterapkan di lingkungan Krakatau Steel.

Restrukturisasi organisasi dan penataan manajemen waktu karyawan dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan memastikan setiap proses bisnis berjalan efektif.

Akbar menegaskan, dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, kreditur, dan mitra bisnis, merupakan faktor kunci dalam perjalanan transformasi Krakatau Steel menuju posisi strategis di industri baja nasional.

“Kami membangun Krakatau Steel bukan hanya untuk bertahan, tetapi untuk menjadi motor industri strategis nasional yang berdaya saing tinggi,” tutur Akbar.

Optimisme menuju masa depan

Dengan fondasi bisnis dan keuangan yang semakin kuat, Krakatau Steel memandang masa depan industri baja nasional dengan optimisme.

Perusahaan berkomitmen memenuhi kebutuhan baja dalam negeri, memperkuat rantai pasok industri nasional, serta memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan masyarakat.

https://money.kompas.com/read/2025/10/31/161934226/krakatau-steel-kras-benahi-bisnis-dan-keuangan-ini-yang-dilakukan

Terkini Lainnya

Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Bagikan artikel ini melalui
Oke