Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Siap Rebound Awal Pekan? Pasar Nantikan Data Inflasi dan PMI Manufaktur

Kompas.com - 03/11/2025, 07:26 WIB
Suparjo Ramalan ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bersiap menguji peluang penguatan pada awal pekan ini, Senin (3/11/2025), setelah menutup perdagangan Jumat (31/10/2025) dengan pelemahan 1,30 persen ke level 8.163,87, seiring tekanan dari sentimen global dan aksi ambil untung investor.

Namun sejumlah analis menilai peluang rebound masih terbuka, ditopang ekspektasi positif terhadap data inflasi dan aktivitas manufaktur Indonesia yang dirilis hari ini.

Analis sekaligus Founder Republik Investor, Hendra Wardana, mengatakan dua data penting dari dalam negeri akan menjadi fokus investor, yakni PMI manufaktur Indonesia periode Oktober 2025 dan data inflasi bulanan dari Badan Pusat Statistik (BPS).

“Dari dalam negeri, pelaku pasar akan mencermati dua data utama yang dirilis pada Senin, yakni PMI Manufaktur Indonesia periode Oktober 2025 dan data inflasi bulanan dari BPS,” ujar Hendra dalam analisisnya.

Baca juga: IHSG Turun 1,3 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Jadi Rp 14.857 Triliun

Berdasarkan data S&P Global, PMI manufaktur Indonesia terakhir tercatat di level 50,4 pada September, turun dari 51,5 di Agustus, namun tetap bertahan di zona ekspansi selama dua bulan berturut-turut. Angka di atas 50 menunjukkan sektor manufaktur masih tumbuh, meski dengan kecepatan yang lebih lambat.

Sementara itu, inflasi Oktober 2025 diperkirakan menunjukkan tren melandai. Konsensus pasar memperkirakan inflasi bulanan naik tipis 0,02 persen (month to month), dengan inflasi tahunan di kisaran 2,6 persen (year on year) dan inflasi inti stabil di 2,2 persen. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan September yang mencatat inflasi 0,21 persen (mtm) dan 2,65 persen (yoy).

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, mengatakan secara teknikal IHSG masih memiliki peluang rebound dalam waktu dekat. IHSG terkoreksi 0,25 persen ke 8.163 dan disertai tekanan jual, namun penutupannya masih mampu berada di atas MA20.

Menurut Herditya, dalam skenario terbaik (best case), IHSG sedang berada di awal wave (iii) dari wave [iii] sehingga masih berpeluang melanjutkan penguatan. Area penguatan terdekat berada di 8.268–8.354.

“IHSG terkoreksi 0,25 persen ke 8,163 dan disertai dengan munculnya tekanan jual, penutupannya masih mampu berada di atas MA20. Best case (hitam), IHSG sedang berada di awal wave (iii) dari wave [iii] sehingga IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya, adapun area penguatan terdekat berada di 8,268-8,354. Support: 8,144, 8,042. Resistance: 8,269, 8,365,” ungkap Herditya dalam analisisnya.

Baca juga: Simak, Tips Investasi Warren Buffett Saat Pasar Saham Bergejolak

Pandangan serupa disampaikan Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi, yang memperkirakan IHSG pada Senin hari ini bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas.

“IHSG (3/11/2025) kami perkirakan bergerak mixed cenderung menguat terbatas dalam rentang level support 8.100 dan resistance 8.260 dengan MACD menunjukkan tren yang melemah, sejelan dengan RSI yang menurun,” katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau