JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Gizi Nasional (BGN) mengeklaim, program Makan Bergizi Gratis (MBG) bakal memberikan dampak ekonomi yang begitu besar dengan nilai mencapai miliaran rupiah setiap tahunnya.
Deputi Penyediaan dan Penyaluran BGN Suardi Samiran beralasan, operasional satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG saja dapat menggerakan roda ekonomi sebesar Rp 1 miliar dalam satu bulan.
“Kemudian perekonomian, bayangkan kalau satu dapur itu berputar Rp 1 miliar. Di dalam satu kabupaten misalnya ada 70 atau 80 SPPG, maka setiap bulannya Rp 80 miliar yang beredar pada satu SPPG,” kata Suardi di Kantor BP Taskin, Jakarta, Selasa (22/7/2025).
Baca juga: Akui Contoh Brasil, Prabowo: Kami Menjalankan Program Ambisius, Makan Bergizi Gratis
“Satu tahun kurang lebih Rp 800 miliar. Kalau ada PAD atau APBD dari kabupaten-kabupaten ini masih lebih kecil dari perputaran,” ujar dia.
Oleh karena itu, Suardi program MBG tidak hanya bermanfaat dalam aspek gizi, tetapi juga sebagai penggerak roda ekonomi daerah.
“Inilah yang menjadi tujuan bagaimana menghidupkan perekonomian. Kehadiran BP Taskin adalah sesuatu yang sangat positif di dalam kegiatan mendukung MBG,” kata dia.
Baca juga: MBG Disebut Dapat Percepat Pengentasan Kemiskinan
Ia menekankan bahwa MBG adalah salah satu instrumen pengentasan kemiskinan, yang pelaksanaannya sangat bergantung pada kestabilan pasokan bahan makanan di daerah.
“MBG adalah salah satu bentuk pengentasan kemiskinan di daerah. Untuk pelaksanaan atau implementasi dari kegiatan ini, rantai pasok itulah menjadi satu-satunya cara untuk menjaga terjadinya kekosongan,” kata Suardi.
“Kolaborasi BP Taskin dengan BGN membantu melaksanakan kegiatan pemeliharaan rantai pasok yang ada di daerah. Lain-lain yang berhubungan dengan itu pasti tenaga kerja di sana akan semakin bertambah,” ujar dia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini