JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi V DPR Lasarus mengungkap, sudah terjadi 28 kasus kereta api anjlok sejak tahun 2000.
Menurutnya, data tersebut harus menjadi perhatian serius pemerintah, terutama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan perusahaan penyedia jasa kereta.
"Ini udah termasuk terlalu sering. Saya mencatat itu dari tahun 2000, itu 28 kali sudah kejadian anjlok," ujar Lasarus saat dihubungi, Selasa (5/8/2025).
Baca juga: KAI Selidiki Penyebab KRL Anjlok di Stasiun Jakarta Kota
Terbaru adalah kasus anjloknya KA Argo Bromo Anggrek (KA 1) relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir di emplasemen Stasiun Pegaden Baru, Subang, Jawa Barat pada Jumat (1/8/2025) pukul 15.47 WIB.
Kemudian ada KRL Bogor-Jakarta yang juga anjlok pada Selasa (5/8/2025).
Komisi V, kata Lasarus, akan memanggil Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi untuk dimintai keterangan soal peristiwa tersebut.
"Pasti nanti kita buat (pemanggilan) di rapat, mau kita panggil khusus atau nanti ada waktu raker. Kami kan setiap masa sidang ada raker dengan Menteri, kan, nanti pasti akan kita bahas ini soal anjloknya kereta api ini," ujar Lasarus.
Baca juga: Kereta Api dan KRL Anjlok, DPR: Perawatannya Kelihatan Tidak Maksimal
Selain Menhub, Komisi V juga akan mendalami persoalan teknis perkeretaapian kepada Direktur Jenderal (Dirjen) terkait.
Beberapa hal yang akan didalami Komisi V adalah perawatan kereta, pengawasan, dan pengalokasian anggaran perkeretaapian.
"Balik lagi nih, nggak tahu nih anggarannya ke perkeretaapiannya bagaimana ini sebetulnya, ini juga harus menjadi perhatian pemerintah. Ini kan hal yang wajib, hal-hal yang wajib seperti ini harusnya itu nggak boleh ada kompromi gitu," ujar Lasarus.
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan atas terganggunya layanan akibat anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Stasiun Pegaden Baru, Subang, Jawa Barat, pada Jumat (1/8/2025).
Insiden tersebut menyebabkan gangguan operasional yang berdampak pada ribuan pelanggan. Namun, kini kedua jalur telah berhasil dipulihkan dan dapat dilalui kembali oleh kereta api.
Baca juga: KRL Anjlok, Penumpang Jalan Kaki 500 Meter Lewat Rel ke Stasiun Jakarta Kota
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, menyampaikan bahwa sejak insiden terjadi, KAI langsung mengerahkan lebih dari 200 personel teknis dan tim manajemen untuk mengevakuasi kereta, memperbaiki jalur, dan merekayasa pola operasi demi meminimalkan dampak terhadap perjalanan pelanggan.
"Kami menyadari sepenuhnya bahwa insiden ini berdampak besar terhadap rencana perjalanan banyak pelanggan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan berterima kasih atas kesabaran serta pengertian yang telah diberikan," ujar Didiek dalam keterangan pers, Minggu (3/8/2025).
Evakuasi rangkaian KA Argo Bromo Anggrek diselesaikan pada Jumat (2/8/2025) pukul 07.00 WIB. Proses perbaikan jalur berlanjut hingga Sabtu (3/8/2025) dan jalur kembali beroperasi sejak pukul 10.57 WIB.
Baca juga: Warga Bantu Evakuasi Penumpang KRL yang Anjlok di Stasiun Jakarta Kota