Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Ajak Pemerintah Tingkatkan Dialog, Usai Demo Beberapa Waktu Terakhir

Kompas.com - 06/09/2025, 18:15 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono mengajak pemerintah untuk meningkatkan dialog dengan masyarakat.

Hal ini dikatakannya saat menanggapi demo yang bergejolak selama 10 hari terakhir di berbagai wilayah, dalam sambutannya pada opening ceremony pameran seni bertajuk "Art for Peace and A Better Future" di Astha District, Senopati, Jakarta Selatan, Sabtu (6/9/2025).

"Mari kita melihat ke depan untuk meningkatkan dialog, kebersamaan, kerja keras menuju Indonesia yang lebih baik. Juga sesungguhnya dunia yang lebih baik di bawah kepemimpinan pemimpin kita Presiden Prabowo," kata SBY, Sabtu.

Baca juga: SBY Bicara soal Demo Berhari-hari: Sadarkan Kita Harus Jaga Dialog-Kebersamaan

Ia menilai, demo yang berkecamuk belakangan terjadi menyadarkan semua pihak pentingnya berdialog. Sekaligus kata dia, menjaga kebersamaan, dan membangun negeri adalah tugas bersama.

"Sebutlah sekitar 10 hari yang terjadi di negeri kita menurut saya menyadarkan kita semua bahwa kita harus menjaga dialog dan kebersamaan kita. Menyadarkan kita membangun negeri ini ke arah yang lebih baik, menjadi amanah tugas dan kewajiban kita," tutur SBY.

Lebih lanjut SBY optimistis, Indonesia akan menjadi lebih baik dengan semangat kebersamaan. Ia meyakini, selalu ada jalan untuk menuju Indonesia yang dicita-citakan bersama.

"Saya masih memiliki optimisme jika kita bersama-sama untuk menjalankan amanah kita. Membangun niat baik, karya yang tulus dan semangat yang kuat for our better future," jelas SBY.

Baca juga: Cerita Eri Cahyadi Terkena Gas Air Mata dan Evakuasi Warga Ketakutan Saat Demo Surabaya

Sebelumnya diberitakan, sejumlah aksi unjuk rasa pecah di berbagai daerah, termasuk di Gedung DPR sejak Senin (25/8/2025).

Demo itu terjadi karena kemarahan publik usai pernyataan para anggota dewan yang membalas kritik masyarakat terkait tunjangan rumah DPR RI mencapai Rp 50 juta tanpa empati.

Sebut saja anggota DPR dari Fraksi Partai Nasdem Nafa Urbach yang mendukung pemberian tunjangan tersebut supaya bisa mengontrak rumah di sekitar Gedung DPR.

Dia bahkan membandingkan dengan dirinya yang tinggal di Bintaro dan harus bergulat dengan kemacetan setiap kali menuju Senayan.

Kemudian, muncul pernyataan pedas Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni kepada publik yang mengkritik DPR.

Baca juga: Tidak Ada Demo Hari Ini, Arus Lalu Lintas Depan Gedung DPR Ramai Lancar

Sahroni melontarkan kalimat yang kian memperkeruh suasana ketika menanggapi seruan “Bubarkan DPR” di media sosial.

“Catat nih, orang yang cuma mental bilang ‘bubarin DPR’, itu adalah orang tolol se-dunia,” ujarnya dalam kunjungan kerja di Medan, Jumat (22/8/2025).

Kondisi ini semakin bergejolak setelah insiden kendaraan taktis (rantis) Brimob melindas pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, di Jakarta pada Kamis malam, pekan lalu.

Aksi unjuk rasa ini pun meluas tidak sekadar memprotes tunjangan para anggota dewan, melainkan juga menuntut keadilan atas kekerasan yang dilakukan oleh aparat.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau