MAKASSAR, KOMPAS.com – Ajang Fazzio Modifest 2025 yang digelar di Makassar menjadi saksi geliat tren modifikasi baru yang tengah menyedot perhatian pecinta otomotif: "skuter kalcer".
Tak lagi sekadar soal ganti warna atau pasang aksesori, modifikasi skuter kini telah menjelma menjadi pernyataan gaya hidup, budaya, bahkan identitas komunitas.
Istilah “skuter kalcer” sendiri berasal dari pelafalan lokal untuk scooter culture, dan kini telah menjadi istilah gaul di kalangan para modifikator zaman sekarang.
Baca juga: Denza Z9 GT Unjuk Gigi di Diler Pluit
Gaya ini menekankan bahwa modifikasi bukan cuma soal penampilan motor, tapi juga soal filosofi, cerita di balik desain, dan kebersamaan komunitas.
Salah satu pegiat modifikasi sekaligus juri Fazzio Modifest 2025, Atenx Katros mengatakan, tahun ini pemodifikasi yang menampilkan motor beraliran skuter kalcer semakin banyak.
“Kalau dibandingin tahun kemarin, jauh banget. Tahun lalu di Makassar ini masih sepi, sekarang komunitasnya sudah mulai kelihatan. Gaya-gayanya juga makin beragam,” ujar Atenx di Makassar, Sabtu (31/5/2025).
Baca juga: Pengawalan Kendaraan Oleh Polisi: Layanan Gratis Untuk Masyarakat
Menurut Atenx, perbedaan paling mencolok dari tahun sebelumnya adalah munculnya konsep modifikasi yang jelas dan matang.
Tak sedikit peserta Modifest tahun ini yang membawa tema unik, dari skuter bergaya Hot Wheels dengan pelek mencolok, hingga konsep NASCAR-look sporty. Semua itu tak lagi dilakukan asal-asalan, melainkan dengan perencanaan matang dan narasi kuat.
“Dulu itu orang ganti part saja sudah cukup, tapi sekarang mereka bawa cerita. Ada yang mikir sampai ke detail warna, tema, bahkan gaya berpakaian yang senada. Jadi bukan sekadar motor, tapi satu paket gaya hidup,” ucap Atenx.
Baca juga: Marc Marquez Menuju Gelar Kesembilan MotoGP, Sejajar Rekor Rossi
Meski sebagian besar inspirasi masih banyak mengacu pada tren modifikasi dari Pulau Jawa, khususnya Jakarta dan Bandung, geliat lokal Makassar terbukti punya karakter sendiri.
Kombinasi gaya urban dengan sentuhan khas Indonesia Timur memberikan warna berbeda yang mulai dilirik secara nasional.
“Di Makassar karakternya dia banyak pake decal atau stiker. Tahun lalu juga banyak, tapi tahun ini lebih expert. Decal-nya lebih main. Warnanya mereka itu lebih mengutamakan decal,” kata Atenx.
“Tapi tetep ada main cat. Contoh misalnya yang motor kuning, putih, biru. Itu kan decal. Putihnya itu kan orisinal, yang warna asli main decal. Birunya dicat sama dia, yang bagian plastik kasar,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.