Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus PO Aerobus Jadi Korban Lempar Batu di Jalur Sumatera

Kompas.com - 08/06/2025, 09:41 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA,KOMPAS.com - Aksi pelemparan batu ke kaca bus kembali terjadi, kali ini menimpa bus milik PO Aerobus. Insiden ini dibagikan oleh unggahan dari Instagram @aerobus.transport. Pada unggahan tersebut memperlihatkan kaca depan dan samping bus pecah.

Kemudian, disebutkan pula insiden ini terjadi berulang kali, dan yang terakhir ini sudah sangat parah. Pihak PO sudah tidak bisa memberikan toleransi lagi lantaran ini merupakan suatu tindakan kejahatan.

Saat dihubungi oleh Kompas.com, Yuli, Manager Operasional Aerobus, menceritakan kronologi dari kejadian tersebut. Dia mengatakan bus sedang perjalanan dari Medan ke Pekanbaru, tiba-tiba ada orang tidak dikenal menggunakan motor melempar batu ke arah bus.

Baca juga: Klasemen MotoGP Usai Sprint Race Aragon 2025, Marquez Kukuh di Puncak

"Tiba-tiba di lempar batu oleh orang tidak dikenal menggunakan motor, biasanya di daerah Aek Nabara, Cikampak, Airbatu dan di daerah Kisaran. Oknum belum diketahui karena biasanya orang-orang iseng yang mabuk daerah tersebut," kata Yuli kepada Kompas.com, Sabtu (9/6/2025). 

Yuli mengatakan, saat ini beruntungnya belum ada korban, namun sangat membahayakan nyawa kru yang bertugas dan penumpang bus Aerobus. Sebab pecahan kaca rentan masuk ke dalam kabin bus. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Aerobus Transport Manunggal (@aerobus.transport)

Namun, pihak perusahaan sangat menyayangkan permasalahan ini terus terjadi dan belum ada penanganan.

PO Aerobus sudah pernah bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengusut kejadian ini, tapi masih belum ada perubahan, kejadian masih terus berlanjut, bahkan sudah menghubungi polisi disekitar kejadian.

Baca juga: Gresini Racing Raih Podium Ganda di Sprint Race MotoGP Aragon 2025

"Harapan kami mewakili perusahaan PO Sumatera, tolong hentikan dan di usut bapak Presiden dan pemerintah, karena selain menimbulkan kerugian yang sangat besar, kami hanya ingin melayani masyarakat dengan aman dan tentram juga berdampak atas keselamatan penumpang kami. jangan tunggu sampai ada korban berjatuhan," kata Yuli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau