Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Tidak Disarankan Beli Mobil Bekas Banjir

Kompas.com - 08/06/2025, 11:41 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

 

KLATEN, KOMPAS.com - Konsumen sebaiknya berpikir lagi ketika hendak membeli mobil bekas yang terindikasi pernah terendam banjir.

Mobil bekas banjir cenderung memiliki penyakit laten yang bisa muncul kapan saja. Selain itu, lebih rentan mengalami korosi.

Oleh sebab itu, konsumen juga wajib teliti saat membeli mobil bekas agar tidak kena tipu oknum pedagang mobil nakal.

Baca juga: Pilihan Mobil Bekas Harga di Bawah Rp 100 Juta, Bisa Dapat Camry


Elin Estanto, pemilik bengkel mobil GK Auto Service Gunung Kidul mengatakan mobil bekas kena banjir umumnya dijual dengan banderol lebih murah, maka dari itu konsumen sebaiknya tak mudah tergiur mobil murah.

“Mobil pernah terendam banjir cenderung memerlukan banyak perbaikan, mulai dari mesin, kelistrikan, bahkan suspensi, sampai unit tersebut layak dipergunakan kembali,” ucap Elin kepada Kompas.com, Jumat (7/6/2025).

Elin mengatakan, untuk bisa memperbaiki kendaraan bekas banjir sampai pada tahapan layak, seseorang memerlukan usaha lebih dan dana tak sedikit.

Baca juga: Tren Mobil Bekas di Jakarta 2025: Lesu Menjelang GIIAS 2025

Ilustrasi deretan mobil bekas di Rapih Motor, MGK KemayoranDok. Rapih Motor Ilustrasi deretan mobil bekas di Rapih Motor, MGK Kemayoran

“Kadang perlu mengganti jok mewah yang terbuat dari kulit, mengganti karpet, overhoul mesin, ganti plafon, sampai ganti komponen kelistrikan dan masih banyak lagi,” ucap Elin.

Standar kelayakan inilah yang biasanya berbeda antara satu orang dengan lainnya, menurut Elin, terlebih lagi biaya perbaikan mobil pernah terendam banjir tidak murah, bahkan bisa sampai harus mengeluarkan biaya sebesar banderol unit baru jika dituruti semua.

“Mobil yang pernah terendam banjir bisa kembali normal secara fungsi, dan tampilannya namun memerlukan biaya yang tidak sedikit, tergantung dari kerusakan yang dialami unit tersebut dan perbaikannya,” ucap Elin.

Baca juga: Daftar Mobil Bekas Low SUV Tahun Muda, Harga di Bawah Rp 250 Juta

Atas dasar itu lah, biasanya orang berniat menjual mobil yang pernah terendam banjir dengan berusaha memperbaikinya dengan modal seminimal mungkin.

Misal dengan cara menutup-nutupi kekurangan yang ada pada mobil bekas banjir tersebut.

Sebagai contoh, misal ada komponen yang harus diganti, tapi justru diperbaiki secukupnya, atau dibersihkan. Misal ada lampu indikator menyala, justru dimatikan, ditutup dan berbagai kecurangan lainnya.

Baca juga: Pilihan Mobil Bekas di Bawah Rp 80 Juta, Grand Livina hingga CR-V

Inspeksi mobil bekas oleh PT Inspeksi Mobil Jogja.PT Inspeksi Mobil Jogja Inspeksi mobil bekas oleh PT Inspeksi Mobil Jogja.

“Ada antisipasi yang diperlukan ketika hendak membeli mobil bekas, karena ada kemungkinan perbaikan bekas kena banjir tidak optimal, sehingga kondisinya memprihatinkan,” ucap Elin.

Menurut Elin, orang lebih senang menjual mobil bekas banjir dengan harga miring daripada harus mengganti komponen-komponen secara menyeluruh.

Secara garis besar, membeli mobil bekas banjir berpotensi mendapatkan unit kurang prima karena untuk mengembalikan kesempurnaan dan performa mobil seperti sedia kala itu harganya mahal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau