Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Keselamatan Berkendara untuk Sopir Truk dan Bus

Kompas.com - 05/06/2025, 11:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam dunia keselamatan berkendara, setiap kecelakaan selalu diawali dengan adanya hazard atau bahaya tersembunyi.

Bahaya inilah yang jika diabaikan, akan meningkatkan risiko kecelakaan.

Oleh karena itu, langkah pertama yang harus dilakukan oleh setiap pengemudi truk dan bus adalah memeriksa kesiapan kendaraan secara menyeluruh.

Baca juga: Mobil Bekas Usia Muda, Harga Anjlok Ratusan Juta dalam 1 Tahun

Musa Salempa (55), Sopir bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang selama 32 tahun telah menjadi sopir bus, memliki berbagai pengalaman di jalan.Kompas.com/Reza Rifaldi Musa Salempa (55), Sopir bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang selama 32 tahun telah menjadi sopir bus, memliki berbagai pengalaman di jalan.

Ahmad Wildan, Plt Ketua Subkomite Lalu Lintas Angkutan Jalan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), mengatakan bahwa pemeriksaan dimulai dari aspek visual dan kelengkapan kendaraan.

Sopir harus memastikan bahwa semua instrumen di dashboard berfungsi normal, spion dalam kondisi baik dan bersih, wiper bekerja dengan semestinya, kursi dalam posisi ergonomis, dan sabuk pengaman dapat digunakan dengan baik.

Selain itu, kondisi ban dan tekanan angin wajib diperiksa untuk memastikan kesesuaian dengan standar pabrikan.

Baca juga: Skema Sewa Baterai Mobil Listrik Polytron Jadi Favorit

Lampu-lampu kendaraan—baik lampu utama, sein, lampu rem, maupun lampu darurat—semua harus dalam kondisi menyala.

Menurutnya, salah satu sistem terpenting yang harus diperiksa dengan teliti adalah sistem pengereman.

Seringkali, rem blong menjadi penyebab utama kecelakaan kendaraan besar.

“Pemeriksaan level minyak rem, berupa perhatikan batas minimal-maksimal keterisian minyak rem, periksa adanya kebocoran minyak rem pada bagian roda jika minyak rem turun, periksa kandungan air dalam minyak rem untuk menghindari angin palsu (vapor lock), ganti minyak rem secara berkala,” ujar Wildan dalam keterangan resmi, Rabu (4/6/2025).

Baca juga: Kebiasaan Sehari-hari yang Merusak AC Mobil

Sebuah truk kontainer bermuatan paket terguling dan menutup total akses jalan Trans Sulawesi setelah diduga mengalami rem blong, Rabu (14/5/2025).KOMPAS.COM/JUNAEDI Sebuah truk kontainer bermuatan paket terguling dan menutup total akses jalan Trans Sulawesi setelah diduga mengalami rem blong, Rabu (14/5/2025).

“Pemeriksaan tromol, celah, dan ketebalan kampas rem. Injak pedal rem secara penuh; turunnya tekanan angin pada indikator tidak boleh melebihi 0,5 bar. Jika turunnya tekanan angin 1 bar atau lebih, agar mekanik memeriksa celah kampas atau kondisi kampas rem,” kata dia.

Pemeriksaan kebocoran angin juga menjadi prosedur penting sebelum kendaraan dijalankan.

Caranya adalah dengan memarkir kendaraan di tempat datar dan mengganjal roda, memastikan tabung angin dalam kondisi penuh, kemudian memutar kunci kontak ke posisi “ON”.

Baca juga: Minat Warga AS terhadap Mobil Listrik Turun Signifikan pada 2025

Kecelakaan truk diduga alami rem blong di GT Ciawi 2Dok. Jasa Marga Kecelakaan truk diduga alami rem blong di GT Ciawi 2

Setelah itu, pedal rem diinjak dalam-dalam dan ditahan selama dua menit.

Jika dalam waktu tersebut tekanan angin menurun, maka kemungkinan besar terdapat kebocoran sistem dan perlu segera diperbaiki.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau