JAKARTA, KOMPAS.com — Industri otomotif Indonesia sudah hadir lebih dari 50 tahun. Namun, selama ini pengujian kendaraan harus dilakukan di luar negeri, mulai dari China hingga Jepang.
Kini, pengujian tersebut bisa dilakukan langsung di dalam negeri melalui fasilitas proving ground di Bekasi yang beroperasi mulai Agustus 2025 ini.
"Sebelumnya tes di China, Jepang atau luar negeri, sekarang kita sudah punya proving ground untuk menguji kendaraan yang diproduksi masal," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Aan Suhanan, Jumat (22/8/2025).
Baca juga: Penyebab Lampu MIL Menyala dan Cara Menyelesaikannya
Fasilitas ini memungkinkan serangkaian uji coba dilakukan untuk memastikan kendaraan layak melaju di jalan raya.
Proses pengujian mencakup berbagai aspek keselamatan penumpang, termasuk simulasi kecelakaan dengan kecepatan tertentu.
"Sampai pengujian tes dengan kecepatan tertentu, gimana tabrakan depan, samping, bisa kita lihat bagaimana kendaraan tersebut dampaknya ke penumpang " kata dia.
"Kita ada standar-standar kerusakan mana yang bisa berdampak pada pengemudi dan penumpang, ada tes seatbelt, terkait kecelakaan, ada uji emisi dan sebagainya, itu salah satunya gimana kita bangun kendaraan berkeselamatan," ujar Aan.
Proving ground merupakan fasilitas pengujian di luar ruangan (outdoor test) yang dirancang sesuai standar internasional.
Fasilitas ini mengacu pada United Nations Agreement Concerning The Adoption of Uniform Conditions of Approval and Reciprocal Recognition of Approval for Motor Vehicle Equipment and Parts (UN Agreement).
Dengan beroperasinya Proving Ground Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi, uji tipe yang sebelumnya dilakukan di luar negeri kini bisa dilakukan di Indonesia.
Baca juga: Drain Bolt Sepeda Motor: Fungsi dan Cara Penyetelan Torsinya
Pembangunan proving ground Bekasi dimulai pada 2021 melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Keberadaan fasilitas ini diharapkan menghasilkan pengujian kendaraan yang lebih akurat, meningkatkan keselamatan, serta mendukung komitmen Indonesia menekan emisi karbon.
Ke depan, terdapat 16 fasilitas pengujian yang akan dibangun sesuai standar internasional United Nation Regulation (UNR).
Fasilitas ini juga akan mendukung implementasi ASEAN Mutual Recognition Agreement di kawasan Asia Tenggara sekaligus menjadi pusat riset bagi pengembangan industri otomotif nasional.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini