Panduan Lengkap Instalasi Sistem Audio Mobil Anti Kebakaran

Instalasi Sistem Audio Mobil yang Tepat Meminimalkan Risiko Kebakaran

Jakarta, Kompas.com – Banyak yang menganggap sistem audio mobil sebagai penyebab utama kebakaran.

Namun, anggapan ini tidak sepenuhnya benar.

Baca juga: Curhat Pengguna Hyundai Ioniq 5, Plus Minus Setelah 80.000 Km

Flickr/Joyork Ilustrasi mobil terbakar

Para pakar menyatakan bahwa risiko tersebut bisa diminimalkan dengan melakukan instalasi yang benar.

Wahyu Tanuwidjaja, CEO PT Audioworkshop, menjelaskan bahwa sistem audio modern dilengkapi dengan perangkat pengaman seperti fuse atau sekring. “Kalau instalasinya benar, risikonya minim banget. Karena sistem audio itu sudah dilengkapi fuse atau sekring sebagai pengaman. Fungsinya mirip MCB di rumah,” ungkap Wahyu dalam wawancaranya dengan Kompas.com baru-baru ini.

Instalasi yang Buruk Menjadi Penyebab Masalah

Baca juga: Kronologis Jetour T2 Menabrak Omoda 5 di PIK

KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Ilustrasi kabel audio mobil plug and play

Meskipun adanya perangkat pengaman, Wahyu mengingatkan bahwa masalah sering kali muncul akibat pemasangan yang tidak sesuai spesifikasi atau dilakukan dengan cara sembarangan. “Intinya instalasi. Wiring dan jalur kabel itu sangat menentukan,” jelasnya.

Agus Yudi, pemilik bengkel spesialis Dim Audio di Depok, menambahkan bahwa salah satu penyebab kebakaran sering kali berasal dari penggunaan sekring yang tidak sesuai dengan kebutuhan perangkat. “Misalnya power 1.000 watt tapi sekring dipasang lebih besar, sampai 1.500 watt. Jadinya sekring enggak putus, kabel malah panas dan berpotensi terbakar,” kata Yudi.

Pentingnya Mengikuti Rekomendasi Pabrikan

Baca juga: Begini Cerita Pemilik BYD Seal Setelah 3 Bulan Pemakaian

Cartens Audio Cartens Audio, sebagai spesialis audio mobil EV dan Hybrid yang telah tersertifikasi ISO 9001 menyediakan audio untuk Denza D9

Yudi menekankan pentingnya mengikuti rekomendasi dari pabrikan, salah satunya dalam pemilihan jenis kabel.

Ia menganjurkan penggunaan kabel jenis plug and play. “Kalau butuh 20 ampere, ya pakai 20 ampere. Jangan dinaikkan jadi 40 atau 60 ampere. Kabel bisa panas dan akhirnya korslet. Jadi harus sesuai spesifikasi,” ucapnya.

“Sekarang kabel audio juga sudah lebih praktis karena sistem plug and play. Itu kita ikuti saja, jadi sudah enggak perlu potong-potong atau bikin jalur baru,” tambahnya.

Baca juga: Kesalahan Umum Pengemudi Mobil CVT yang Harus Dihindari

Yudi sendiri pernah melakukan instalasi sistem audio ekstrem dengan daya besar.

Ia menjamin keamanan instalasi tersebut karena melakukan perhitungan yang sangat detail. “Saya pernah bikin SQL ekstrem, pakai power 5.000 watt di-bridge 1 ohm, bahkan 7.500 watt di setengah ohm. Kabelnya sudah pakai ukuran 0,0 AWG, tebal banget. Sekring saya pakai 300 ampere dua biji. Akinya pun sampai tiga,” ceritanya.

dok.Audioplusindonesia Tim Crescendo dan Harmonic Harmony bersama produk audio mobil buatan Indonesia yang meraih prestasi di EMMA Eurofinals 2025, Salzburg, Austria

Kunci Keselamatan Terletak pada Instalasi dan Perhitungan yang Tepat

Yang menjadi kunci dari semua instalasi tersebut adalah memastikan bahwa semuanya dipasang berdasarkan kalkulasi teknis yang tepat. “Makanya kuncinya instalasi dan kalkulasi. Power berapa watt, subwoofer berapa watt, lalu dihitung sekringnya. Kalau selisih kecil, dilebihin 5–10 ampere masih wajar. Tapi kalau kebangetan, ya itu yang bahaya,” tegas Yudi.

Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip instalasi yang benar, risiko kebakaran akibat sistem audio mobil dapat diminimalkan.

Para pemilik mobil yang ingin menambahkan sistem audio tidak perlu khawatir, asalkan mereka memperhatikan spesifikasi dan melakukan instalasi dengan cermat.