JAKARTA, KOMPAS.com – Aki basah masih banyak digunakan pada mobil di Indonesia karena harganya relatif lebih terjangkau dibandingkan tipe aki lainnya. Namun, aki jenis ini membutuhkan perhatian ekstra agar tidak cepat tekor atau bahkan rusak.
Perawatan aki basah umumnya berkaitan dengan kebersihan terminal dan kestabilan air aki. Jika diabaikan, maka aki bisa kehilangan kemampuan menyimpan arus listrik dan berdampak pada sistem kelistrikan mobil.
Joko, pemilik Toko Aki Berkah Oto di Palmerah, Jakarta Barat, mengatakan bahwa perawatan paling sederhana bisa dimulai dari terminal aki.
Baca juga: Jajal Aion UT, Tes Jalan Jakarta-Bandung
“Kalau aki basah itu perawatannya minimal pertama itu biasanya di terminal aki. Karena pasti sering jamuran, penguapannya terlalu besar. Makanya sering terjadi jamuran atau kotor di situ. Itu sangat berpengaruh karena aliran listrik ke komponen kendaraan bisa terhambat,” ujar Joko, saat ditemui Kompas.com belum lama ini.
Selain membersihkan terminal, menjaga volume air aki juga tidak kalah penting. Aki basah memiliki batas atas (upper level) dan batas bawah (lower level) yang harus diperhatikan.
Batas air aki basah“Maintain air aki itu harus sesuai dengan batas. Tidak boleh lebih, tidak boleh kurang. Itu harus rutin dicek. Misalnya ojol atau taksi online, karena pemakaiannya panjang dari pagi sampai malam, biasanya dalam seminggu airnya bisa cepat turun. Jadi idealnya per tiga hari atau seminggu sekali wajib cek air aki,” kata Joko.
Hal senada disampaikan Arif, pemilik Toko Aki Neo Wijaya Motor di Kebon Jeruk. Ia menegaskan bahwa air aki tidak boleh turun melewati batas bawah.
Baca juga: Bos Yamaha Puas dengan Uji Coba V4, Meski Catatan Waktu Masih Pelan
“Di aki basah kan ada garis up dan low. Airnya ini harus ada di garis up, jangan sampai turun. Kalau darurat boleh ditambah air biasa (air minum), tapi jangan sering. Lebih baik pakai air aki khusus (air zuur) yang warna biru,” ujar Arif.
Dengan perawatan sederhana seperti membersihkan terminal aki dan rutin mengecek air aki, umur aki basah bisa lebih panjang. Selain itu, mobil juga lebih terhindar dari masalah kelistrikan yang bisa mengganggu kenyamanan berkendara.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarangArtikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya