Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jarang Dipakai, Mobil Bisa Kena Banyak “Penyakit”

Kompas.com - 08/10/2025, 19:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

Bukan Awet, Mobil Jarang Dipakai Justru Bisa Sebabkan Banyak Kerusakan

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak sedikit pemilik mobil yang beranggapan bahwa kendaraan yang jarang digunakan akan membuat usia komponen lebih awet. Bahkan, ada pula yang mengira hal tersebut bisa menghemat biaya servis berkala.

Namun kenyataannya, anggapan tersebut keliru. Bagi yang berpikir mobil jarang dipakai bisa membuat komponen lebih tahan lama, justru sebaliknya.

Menurut Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka, mobil yang jarang digunakan justru berpotensi mengalami berbagai kerusakan. Salah satu yang paling umum adalah penurunan performa aki, bahkan dalam beberapa kasus bisa menyebabkan aki rusak hingga perlu diganti baru.

Tak hanya aki, Suparna menjelaskan bahwa beberapa komponen lain juga berisiko rusak, seperti ban, knalpot, hingga ruang bakar.

Baca juga: Makin Ramai, Cek Daftar Harga Mobil Hybrid Baru per Oktober 2025

Ilustrasi air keluar Ilustrasi air keluar

“Ban itu akan berada pada posisi tetap, maka beban tertumpu pada bagian bawah yang saat itu menapak. Beban tidak akan terdistribusi ke sisi lain,” ujar Suparna saat dihubungi KOMPAS.com, beberapa waktu lalu.

Kondisi tersebut, lanjutnya, berbeda dengan mobil yang sering digunakan. Ketika mobil rutin dipakai, sisi ban akan berganti posisi secara acak, misalnya dari sisi A ke B, lalu ke C, dan seterusnya, sehingga distribusi beban menjadi lebih merata.

Suparna menambahkan, mobil yang diparkir terlalu lama tanpa dipindahkan bisa membuat ban mengalami deformasi pada strukturnya. Meskipun tidak terlalu signifikan, hal ini tetap dapat mengganggu keseimbangan kendaraan.

Baca juga: Etanol di BBM: Ini Kata Pakar Soal Dampak Baik dan Buruknya

Ilustrasi parkir basement (Underground Parking Lot Architecture)Monica Noviola Ilustrasi parkir basement (Underground Parking Lot Architecture)

Masalah lain juga bisa terjadi pada knalpot. Sebagai saluran gas buang, knalpot pada mobil yang jarang dipakai rentan mengalami kondensasi yang berujung pada korosi.

“Jika mobil jarang dipakai, akan terjadi kondensasi di dalam knalpot. Uap air yang terbentuk akan turun menjadi air dan menyebabkan karat atau korosi,” jelasnya.

Baca juga: Benarkah Faktur Kendaraan Tidak Boleh Hilang? Ini Penjelasannya

Ilustrasi pengecekan mobil Auto2000Auto2000 Ilustrasi pengecekan mobil Auto2000

Adapun untuk ruang bakar, jika mobil jarang digunakan atau tidak pernah dipanaskan, bisa terjadi penumpukan kerak karbon. Dampaknya, performa mesin dapat menurun.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau