Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Panduan Lengkap Bangun Rumah Tahan Gempa

Kompas.com - 12/05/2025, 12:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 (dimutakhirkan menjadi 5,9) yang mengguncang wilayah pantai selatan Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Aceh, pada Minggu (11/5/2025) pukul 15.57 WIB patut menjadi pelajaran.

Pasalnya, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, gempa yang berpusat di Blangpidie itu setidaknya mengakibatkan tiga unit rumah rusak ringan.

Ketiga rumah tersebut adalah milik Zulfa (44) dan Jufri (52) di Desa Kuta Baro Kecamatan Sawang, dan rumah milik Arif Rahman di Desa Simpang Tiga Kecamatan Kluet Tengah.

Nah, untuk mengurangi risiko kerusakan rumah dan korban jiwa akibat gempa, penting bagi masyarakat dan para profesional di bidang konstruksi memahami dan menerapkan prinsip pembangunan rumah tahan gempa.

Apalagi, Indonesia merupakan negara yang berada di kawasan cincin api Pasifik, menjadikannya rawan terhadap aktivitas seismik seperti gempa bumi.

Baca juga: Gedung Tinggi di Bangkok Kokoh meski Diguncang Gempa, Bagaimana Indonesia?

Dilansir dari laman inarisk.bnpb.go.id, persyaratan pokok rumah tahan gempa meliputi bahan bangunan, struktur utama, hubungan antar elemen struktur, dan pengecoran beton.

Berikut ulasan selengkapnya:

1. Bahan bangunan

Bahan bangunan yang dipergunakan dalam pembangunan bangunan tahan gempa harus berkualitas baik dan proses pengerjaan yang benar.

a. Beton

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat campuran beton adalah:

  • Campuran beton terdiri dari semen: 2 pasir: 3 kerikil : 0,5 air
  • Perlu diperhatikan penambahan air dilakukan sedikit demi sedikit dan disesuaikan agar beton dalam keadaan pulen (tidak terlalu encer dan tidak terlalu kental)
  • Ukuran kerikil yang baik maksimum 20 mm dengan gradasi yang baik
  • Semen yang digunakan adalah semen tipe 1 yang berkualitas sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).

b. Mortar

Campuran volume mortar memiliki perbandingan 1 semen : 4 pasir bersih : air secukupnya. Pasir yang dipergunakan sebaiknya tidak mengandung lumpur karena lumpur dapat mengganggu ikatan dengan semen.

c. Batu Fondasi

Fondasi terbuat dari baru kali atau batu gunung yang keras dan memiliki banyak sudut agar ikatan dengan mortar menjadi kuat.

d. Batu Bata

Batu bata yang digunakan harus memenuhi syarat:

  • Bagian tepi lurus dan tajam
  • Tidak banyak retakan
  • Tidak mudah patah
  • Dimensi tidak terlalu kecil dan seragam.

Selain itu batu bata yang baik akan bersuara lebih denting ketika dipukul satu sama lain.

Sebelum batu bata dipasang lakukan perendaman bata sekitar 5-10 menit hingga tercapai penuh permukaan kering pada bata. Kemudian dikeringkan sebelum direkatkan dengan mortar.

Hal ini dilakukan agar tingkat penyerapan bata terhadap air campuran mortar tidak terlalu cepat, karena pengeringan yang terlalu cepat mengakibatkan ikatan menjadi kurang kuat

Batu Bata yang baik pada saat direndam tidak banyak mengeluarkan gelembung dan tidak hancur.

e. Kayu

Kayu yang digunakan harus berkualitas baik dengan ciri-ciri:

  • Keras
  • Kering
  • Berwarna gelap
  • Tidak ada retak
  • Lurus.

Baca juga: Ingin Tahu Rumah Anda Tahan Gempa atau Tidak? Ini yang Perlu Dicek

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau