Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jalan yang Terbaik, Sritex Harus Diselamatkan..."

Kompas.com - 18/01/2025, 12:35 WIB
Labib Zamani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) melalui kuasa hukumnya, Patra M Zen dan Jonggi Siallagan, menekankan pentingnya menyelamatkan perusahaan tekstil yang kini berstatus pailit untuk keberlanjutan ribuan buruh dan karyawan.

Pernyataan ini menanggapi langkah tim kurator yang dianggap kurang optimal dalam menjalankan tugasnya.

Patra menyayangkan pernyataan tim kurator yang menyebut para debitur tidak kooperatif dan adanya intervensi yang menghambat proses pemberesan.

Baca juga: Pailitnya Sritex dan Alasan Buruh di Bitratex Minta Di-PHK...

Menurutnya, sejak awal, debitur sudah membuka ruang kerja bagi tim kurator di Sritex dan bahkan mengundang mereka untuk melakukan kunjungan lapangan.

"Faktanya, tim kurator sejak putusan pailit pada 21 Oktober 2024 baru berkunjung ke satu pabrik Sritex di Sukoharjo pada 5 November 2024. Lebih dari dua bulan setelah itu, tim kurator tidak pernah datang dan bekerja langsung di Sukoharjo," jelas Patra dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (17/1/2025).

Ia menambahkan bahwa pihak debitur telah mengirimkan surat tertulis pada 1 November 2024 untuk meminta tim kurator mengunjungi empat lokasi utama, yaitu PT Sri Rejeki Isman Tbk, PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya.

Namun, hingga kini, kunjungan belum terealisasi sepenuhnya.

Baca juga: Serikat Pekerja Sebut Kesejahteraan Buruh PT Bitratex Memburuk sejak Ikut Sritex, Ada Banyak PHK Sepihak Sebelum Pailit


Baca juga: Tim Kurator Tolak Going Concern di PT Sritex: Kami Dipaksa Melanggar UU

Penyelamatan PT Sritex

Suasana saat Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan (Noel) melalukan diskusi dengan serikat pekerja dan manajemen PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Rabu (8/1/2025). Para pekerja Sritex membentangkan spanduk berisi pesan khusus untuk Presiden Prabowo Subianto.Dok. Humas Kemenaker Suasana saat Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan (Noel) melalukan diskusi dengan serikat pekerja dan manajemen PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Rabu (8/1/2025). Para pekerja Sritex membentangkan spanduk berisi pesan khusus untuk Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Patra, langkah terbaik untuk semua pihak, termasuk ribuan buruh dan karyawan Sritex, adalah memastikan perusahaan ini dapat kembali beroperasi.

"Jalan yang terbaik, Sritex harus diselamatkan," tegasnya.

Namun demikian, upaya penyelamatan Sritex menemui tantangan.

Baca juga: PT Sritex Tinggalkan Tagihan Utang Rp 32 Triliun, Kurator Bakal Tempuh PHK

Sementara itu, salah satu anggota tim kurator, Denny Ardiansyah, menyatakan bahwa tim kurator tidak akan menerapkan skema going concern (melanjutkan operasional perusahaan).

"Justru kami tim kurator dalam posisi terdesak. Kami ketika saat ini dipaksa untuk tidak melakukan PHK ini, kami dipaksa untuk melanggar Undang-Undang," kata dia dalam konferensi pers di Semarang, Senin (13/1/2025).

Denny menyebutkan, total utang Sritex yang mencapai Rp 32,6 triliun menjadi hambatan besar untuk menjalankan operasional perusahaan.

"Karena nyatanya di dalam laporan keuangan di bulan Juni pun di situ proses produksi dan penjualan dari para debitur ini mengalami kerugian yang sangat besar sekali," beber dia.

 

Baca juga: Pemerintah Minta Tim Kurator Cegah PHK Buruh PT Sritex, tapi Tak Beri Solusi soal Kepailitan

Anggota tim kurator lainnya, Nurma C.Y. Sadikin, menambahkan bahwa kurangnya keterbukaan dari pihak debitur terkait data keuangan juga menjadi kendala utama dalam mengambil langkah strategis.

Rapat verifikasi lanjutan akan digelar pada Selasa (21/1/2025) mendatang untuk menentukan langkah selanjutnya.

Di tengah ketidakpastian ini, Patra M Zen berharap semua pihak dapat bekerja sama untuk menyelamatkan Sritex.

Keberhasilan menyelamatkan Sritex tidak hanya akan menjaga stabilitas ekonomi daerah, tetapi juga menjadi harapan bagi puluhan ribu keluarga yang menggantungkan hidup pada perusahaan ini.

Baca juga: Tim Kurator PT Sritex Buka Suara, Tidak Diundang Menteri dan Tidak Pernah Ditemui Direktur Utama

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Regional
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Regional
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Regional
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
Regional
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Regional
Pura-pura Jadi 'Customer', Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Pura-pura Jadi "Customer", Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Regional
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Regional
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Regional
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Regional
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Regional
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program 'Minum Kopi Kita', Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program "Minum Kopi Kita", Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Regional
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Regional
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Regional
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Regional
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau