Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Semarak, Hampir 400 UMKM Ikut Meramaikan

Kompas.com - 06/03/2025, 10:19 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Kampoeng Ramadhan Jogokariyan (KRJ) kembali digelar tahun ini, menandai eksistensinya yang telah berjalan selama 21 tahun.

KRJ merupakan acara tahunan yang diadakan setiap bulan Ramadhan oleh Masjid Jogokariyan. Event ini menghadirkan ratusan UMKM serta ribuan takjil yang dibagikan kepada warga.

Tahun ini, sekitar 390 UMKM turut serta memeriahkan KRJ. Mereka berjejer memenuhi sepanjang Jalan Jogokariyan, Kemantren Mantrijeron, Kota Yogyakarta, DIY, yang membentang sepanjang 800 meter.

Baca juga: Isi Ceramah di Masjid Kampus UGM, Anies Baswedan: Pendidikan Bukan soal Makan, tapi...

Para pedagang menawarkan beragam makanan dan minuman untuk berbuka puasa dengan harga yang relatif terjangkau.

Makanan dijual mulai dari Rp 5.000, begitu juga dengan minuman.

Pedagang Setia KRJ Selama 20 Tahun

Salah satu pedagang, Andri, mengaku telah berjualan di KRJ sejak 20 tahun lalu. Ia menawarkan berbagai jenis jajanan pasar yang selalu diminati pembeli.

Ia mengungkapkan bahwa KRJ dulu belum seramai sekarang, baik dari segi jumlah pedagang maupun pengunjung.

Namun, seiring waktu, event ini semakin berkembang dan makin banyak pedagang serta kuliner kekinian yang meramaikan.

"Kalau minat semakin meningkat, sekarang banyak jajanan kekinian. Iya (persaingan semakin ketat), tapi ya Alhamdulillah," ujarnya, Rabu (5/3/2025).

Andri menyebutkan bahwa selama KRJ, ia bisa meraup omzet kotor sekitar Rp 4 hingga Rp 5 juta per hari. Ia mulai berjualan sejak pukul 14.00 WIB hingga waktu berbuka puasa.

"Sehari-hari juga jualan, tapi gak segede ini, cuma kecil di timur masjid," ucapnya.

Meski persaingan antar pedagang semakin ketat, Andri tetap optimis karena memiliki menu khas yang hanya bisa ditemukan saat Ramadhan.

"Ada Kicak sama ada Kipo, jadi pada nyari makanan khas. Kipo dari Kotagede kalau sehari-hari jarang," ujarnya.

Dampak Ekonomi bagi Warga Setempat

Pedagang lain, Vian, yang merupakan warga Jogokariyan, mengaku bahwa KRJ sangat membantu perekonomiannya.

Vian sudah berjualan di KRJ selama 10 tahun dan tahun ini ia menjajakan berbagai jenis minuman es, seperti mangga, alpukat, hingga cappuccino.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kisah Zahra Amalina, dari Sering Diremehkan hingga Jadi CEO di Industri Kreatif
Kisah Zahra Amalina, dari Sering Diremehkan hingga Jadi CEO di Industri Kreatif
Regional
Kondisi Macan Tutul yang Diselamatkan di Serang: Sehat tapi Ada Perubahan Perilaku
Kondisi Macan Tutul yang Diselamatkan di Serang: Sehat tapi Ada Perubahan Perilaku
Regional
Gubernur Papua Barat Daya Sebut Masyarakat Pulau Gag Raja Ampat Minta Penambangan Nikel Tidak Ditutup
Gubernur Papua Barat Daya Sebut Masyarakat Pulau Gag Raja Ampat Minta Penambangan Nikel Tidak Ditutup
Regional
Sejarah Eksplorasi Nikel di Pulau Gag Raja Ampat, Dimulai Belanda pada 1920
Sejarah Eksplorasi Nikel di Pulau Gag Raja Ampat, Dimulai Belanda pada 1920
Regional
Dedi Mulyadi Desak Majalengka Percepat Penguatan SDM untuk Kawasan Rebana
Dedi Mulyadi Desak Majalengka Percepat Penguatan SDM untuk Kawasan Rebana
Regional
Daya Tarik Pantai Menganti: Jetski, Speedboat, hingga Keindahan Alam
Daya Tarik Pantai Menganti: Jetski, Speedboat, hingga Keindahan Alam
Regional
Doa Bersama di Astana Giribangun, Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Doa Bersama di Astana Giribangun, Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Regional
Aipda PS Ditahan, Diduga Cabuli Korban Pemerkosaan di Kantor Polisi
Aipda PS Ditahan, Diduga Cabuli Korban Pemerkosaan di Kantor Polisi
Regional
Cuaca Ekstrem, Ambon Alami Longsor di 22 Titik dan Banjir
Cuaca Ekstrem, Ambon Alami Longsor di 22 Titik dan Banjir
Regional
Gubernur Papua Barat Daya Sebut Laut Pulau Gag Tempat Tambang Nikel di Raja Ampat Masih Biru
Gubernur Papua Barat Daya Sebut Laut Pulau Gag Tempat Tambang Nikel di Raja Ampat Masih Biru
Regional
Macan Tutul Jawa yang Resahkan Warga Serang Berhasil Dievakuasi, Kini Diobservasi di TSI Bogor
Macan Tutul Jawa yang Resahkan Warga Serang Berhasil Dievakuasi, Kini Diobservasi di TSI Bogor
Regional
Diupah Rp 100 Ribu, Residivis Sabu Bobol Konter Hp di Bangkalan
Diupah Rp 100 Ribu, Residivis Sabu Bobol Konter Hp di Bangkalan
Regional
Ribuan Pengunjung Ramaikan Festival Balon Udara di Tulungagung 2025
Ribuan Pengunjung Ramaikan Festival Balon Udara di Tulungagung 2025
Regional
Tenggelam di Pantai Aceh Utara, 2 Anak Dilarikan ke RSUCM, Begini Kondisinya
Tenggelam di Pantai Aceh Utara, 2 Anak Dilarikan ke RSUCM, Begini Kondisinya
Regional
“Sangat Tidak Adil, Anak Saya Lumpuh, Pelakunya Hanya Disuruh Bersihkan Masjid”
“Sangat Tidak Adil, Anak Saya Lumpuh, Pelakunya Hanya Disuruh Bersihkan Masjid”
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau