Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertimbangan Medis, 3 Jenazah Pendulang Emas Korban Pembantaian KKB Dimakamkan di Yahukimo

Kompas.com - 16/04/2025, 05:20 WIB
Roberthus Yewen,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dekai, Kabupaten Yahukimo, secara resmi menyerahkan tiga jenazah korban kekerasan kelompok kriminal bersenjata (KKB) kepada pihak keluarga pada Selasa (15/4/2025).

Penyerahan jenazah dilakukan setelah proses identifikasi oleh tim DVI Polri dinyatakan lengkap dan valid.

Direktur RSUD Dekai, dr Glenn M Nurtanyo, menjelaskan bahwa ketiga jenazah tersebut telah melalui pemeriksaan DVI dan telah teridentifikasi.

Baca juga: 11 Jenazah Pendulang Emas yang Dibunuh KKB Diserahkan ke Keluarga

Jenazah yang diserahkan sebagai berikut:

  1. Sahar — Desa Pasare Apua, Kab Bombana, Sulawesi Tenggara (TKP Area 33 pendulangan emas Yahukimo).
  2. Saharudin — Ds Toddolimae, Kec Tompobulu, Kab Maros, Sulawesi Selatan (TKP Area Kepala Air Mumok).
  3. Haidil Isdar — Kel Boddie, Kec Mandelle, Kab Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan (TKP Tanjung Pamali).

"Setelah dilakukan pemeriksaan DVI dan hasilnya memang sudah diidentifikasi, maka jenazah ini kami serahkan secara resmi kepada keluarga," ujar dr.

Glenn dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (16/4/2025).

Baca juga: Satu Prajurit TNI Terluka Saat Kontak Tembak dengan KKB di Intan Jaya Papua Tengah

Glenn menegaskan bahwa proses pemakaman akan dilakukan langsung di wilayah Dekai, Kabupaten Yahukimo.

Hal ini disebabkan oleh kondisi jenazah yang sudah mengalami dekomposisi berat dan tidak memungkinkan untuk dipindahkan ke daerah asal masing-masing.

"Kondisi jenazah saat ini sudah mengalami proses dekomposisi atau pembusukan, sehingga tidak memungkinkan untuk diberangkatkan atau diterbangkan ke luar dari Kabupaten Yahukimo," ujarnya.

Glenn menepis anggapan bahwa pemakaman di Yahukimo dilakukan karena alasan biaya.

Menurutnya, keputusan ini murni berdasarkan pertimbangan medis demi mencegah risiko penyebaran penyakit.

"Jadi perlu kami luruskan, ini bukan karena alasan biaya atau alasan lain sejenisnya, tetapi murni karena pertimbangan medis agar risiko penyebaran infeksi tidak meluas," ujarnya.

Baca juga: 17 Pendulang Emas Dievakuasi: 15 Tewas Dibunuh KKB dan 2 Orang Selamat Setelah Sembunyi di Hutan

Ketiga jenazah langsung diserahkan kepada perwakilan keluarga beserta dokumen resmi, berupa surat keterangan kematian dan berita acara serah terima.

Proses pemakaman dijadwalkan dilaksanakan pada hari yang sama.

"Hari ini akan kami serahkan surat keterangan kematian dan berita acara serah terima jenazah kepada pihak keluarga masing-masing. Termasuk untuk Haidil Isdar, agar segera dimakamkan hari ini juga," ujar Glenn.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa terdapat 15 jenazah pendulang emas yang tewas di beberapa lokasi penambangan rakyat di sepanjang Sungai Silet, Kabupaten Yahukimo.

Halaman:


Terkini Lainnya
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Regional
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Regional
Viral Dugaan Pemukulan Dokter di RSI Sultan Agung Semarang, RS: Sudah Saling Memaafkan
Viral Dugaan Pemukulan Dokter di RSI Sultan Agung Semarang, RS: Sudah Saling Memaafkan
Regional
Fakta Lengkap Tragedi Bus ALS di Tol Padang-Sicincin: Sopir Kabur, 2 Atlet Karate Tewas, 29 Luka
Fakta Lengkap Tragedi Bus ALS di Tol Padang-Sicincin: Sopir Kabur, 2 Atlet Karate Tewas, 29 Luka
Regional
Bupati Kendal Akan Evaluasi Tunjangan Perumahan DPRD yang Capai Rp 28,5 Juta
Bupati Kendal Akan Evaluasi Tunjangan Perumahan DPRD yang Capai Rp 28,5 Juta
Regional
Daftar Belanja Sopir Bank Jateng Usai Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar
Daftar Belanja Sopir Bank Jateng Usai Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar
Regional
Membangun Aksara, Merajut Masa Depan Anak-anak Eks Timtim di Batas Negara
Membangun Aksara, Merajut Masa Depan Anak-anak Eks Timtim di Batas Negara
Regional
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Regional
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau