PEKANBARU, KOMPAS.com – Kepolisian Daerah (Polda) Riau mengungkap sebanyak 27 kasus perambahan hutan lindung di berbagai wilayah sepanjang tahun 2025. Dari puluhan kasus tersebut, sebanyak 24 orang telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Dari 27 laporan polisi, kita telah menetapkan 24 orang tersangka. Adapun luas hutan yang dirambah, totalnya 2.225 hektare," kata Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan dalam konferensi pers di Pekanbaru, Selasa (8/7/2025).
Herry menyebut, sebagian besar pelaku merambah kawasan hutan untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit atau aktivitas illegal logging. Ia menegaskan, penindakan tidak akan berhenti sampai di sini.
"Terutama di kawasan konservasi. Ada di Rimbang Baling, Bukit Tigapuluh, Zamrud dan lainnya," ujarnya.
Baca juga: Anggota Dewan Riau Ini Diduga Punya Kebun Sawit Ratusan Hektar di Kawasan HPT, Polisi: Proses Lidik!
Polda Riau menggandeng Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH), serta Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) dalam menangani kasus-kasus kehutanan.
"Polda Riau komitmen menegakkan hukum tidak pandang bulu. Saya tegaskan, bahwa penegakan hukum di bidang kehutanan, bukan soal hanya menindak pelaku kejahatan, tapi bagian upaya kita semua menyelamatkan hutan dari eksploitasi brutal," terang Herry.
Selain perambahan hutan, Polda Riau juga menangani 15 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sepanjang 2025. Sebanyak 20 tersangka telah diamankan dalam kasus tersebut.
Baca juga: 2 Perambah 401 Ha Hutan TNTN Riau Tak Ditahan, Hukumannya Tebang Sawit dan Reboisasi
"Empat perkara sudah dikirim ke kejaksaan. Sisanya masih penyidikan," ujar Herry.
Menurutnya, motif para pelaku karhutla sama dengan kasus perambahan, yakni untuk membuka lahan kebun sawit.
"Motif mereka sama, merusak hutan untuk kebun sawit," ungkapnya.
Dalam konferensi pers ini, polisi juga menampilkan sejumlah barang bukti, seperti chainsaw, parang, cangkul, alat pompa air manual, bibit sawit, kayu bekas terbakar, handphone, hingga plang pembatas lahan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang