LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Semua jenis bahan bakar minyak (BBM) mengalami kelangkaan di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kondisi ini telah berlangsung selama sepekan terakhir dan semakin memprihatinkan.
Hingga Sabtu (16/8/2025) pagi, antrean kendaraan terlihat sepanjang hari. Warga menunggu dalam ketidakpastian.
"Setiap hari kami antre berjam-jam di Pertamina menunggu BBM. Pas BBM-nya datang, tidak lama habis."
"Ada orang yang sudah antre berjam-jam tetapi terakhir tidak dapat pertalite dan pertamax," ungkap Tarsi Sius, seorang warga Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur, Sabtu siang.
Baca juga: Polisi Sita 5.000 Liter BBM Oplosan di Pelabuhan Tulehu, Ancam Anggota yang Terliibat
Ia menambahkan bahwa kelangkaan BBM ini terjadi sejak Sabtu pekan lalu.
Akibat dari kelangkaan tersebut, harga pertalite per liter melonjak hingga Rp 25.000.
"Tadi pagi saya beli pertalite yang dijual dalam botol aqua besar, harganya Rp 25.000. Biasanya Rp 20.000. Itu pun jualnya tidak sampai penuh botol besar aqua," jelasnya.
Tarsi juga menyatakan kebingungannya atas berlarut-larutnya kondisi ini dan berharap Pertamina segera mencari solusi.
"BBM ini kebutuhan pokok warga. Kalau lama begini bisa lumpuh aktivitas perekonomian warga," tambahnya.
Menanggapi situasi ini, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menjelaskan bahwa Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus melalui Sales Area Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mengambil langkah mengatasi masalah distribusi.
BBM yang sebelumnya dipasok dari Fuel Terminal Reo kini dialihkan dari Fuel Terminal Maumere sebagai upaya pemenuhan kebutuhan BBM di Manggarai Timur dan sekitarnya.
"Sebagai mitigasi lanjutan, saat ini Pertamina sudah melaksanakan permintaan percepatan dari kapal pengangkut BBM melalui Fuel Terminal Reo."
Baca juga: Soal Kelangkaan BBM di Ende, Bupati Bedeoda: Kita Bakal Siapkan Cadangan
"Kapal akan sandar dan membawa BBM jenis Biosolar dan Pertadex," ungkap Ahad dalam keterangan tertulis yang diterima pada hari yang sama.
"Dengan adanya upaya percepatan ini, diharapkan penyaluran dan distribusi dapat kembali normal," imbuhnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Pertamina telah berkoordinasi dengan Fuel Terminal Reo untuk memberikan prioritas pengiriman BBM ke SPBU yang berada di wilayah Manggarai Timur.
Pertamina menyampaikan terima kasih atas pengertian dan kesabaran masyarakat terkait kejadian ini, yang disebabkan kendala cuaca yang berdampak pada mobilisasi kapal yang mensuplai BBM ke Fuel Terminal Reo.
Diharapkan masyarakat dapat segera membeli BBM yang mereka butuhkan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini