Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perjuangan Rahma Raih Cumlaude di UMP: Disabilitas Bukan Penghalang Mimpi

Kompas.com - 22/09/2025, 16:19 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Keterbatasan fisik tak menyurutkan semangat Eprisa Nova Rahmawati untuk meraih pendidikan tinggi.

Meski harus menggunakan kursi roda untuk aktivitas sehari-hari, ia akhirnya dapat tersenyum lega setelah berhasil menyelesaikan pendidikannya di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Jawa Tengah.

Bahkan, perempuan yang akrab disapa Rahma ini meraih predikat cumlaude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,77.

Namun, di balik pencapaiannya ini, ada perjuangan panjang yang harus dilewati dara asal Desa Panusupan, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara ini.

Rahma menceritakan, sempat terpuruk ketika pertama kali divonis dokter mengalami kelumpuhan akibat penyumbatan pada sumsum tulang belakang ketika masih duduk di bangku kelas 3 SMP.

Vonis itu juga membuat dirinya harus mengubur dalam-dalam impiannya menjadi dokter.

"Waktu awal divonis dokter rasanya dunia seperti runtuh, seolah-olah hari itu berhenti di situ," tutur Rahma saat ditemui di sela prosesi wisuda ke-77 UMP, Sabtu (20/9/2025).

Baca juga: Anak Pengemudi Ojol, Qori Safa Lulus D4 Undip Cumlaude IPK 3,95

Kondisi itu membuatnya menarik diri dari kehidupan sosial.

Rahma memilih menutup diri karena merasa dirinya berbeda dengan teman sebayanya.

"Saya enggak mau ketemu orang sama sekali. Saya berbeda, saya harus menggunakan kursi roda jadi merasa minder," tutur Rahma.

Namun, berkat dukungan kedua orangtuanya, putri pasangan Slamet Riyadi dan Sulasih ini perlahan mulai bangkit.

Ia mulai mengisi hari-harinya dengan menyalurkan hobinya melukis.

Impiannya kembali bangkit ketika ditawari beasiswa penuh dari UMP.

Kesempatan itu pun tak disia-siakannya.

Baca juga: Orosida Azizah, Anak Penjual Kue dari Sumedang, Lulus Cumlaude dari Fakultas Teknik Unsika

Meski tidak masuk Fakultas Kedokteran, Rahma akhirnya memilih Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Sains.

Halaman:


Terkini Lainnya
Tangani Banjir, Walkot Semarang Fokus pada Keselamatan dan Kebutuhan Dasar Warga
Tangani Banjir, Walkot Semarang Fokus pada Keselamatan dan Kebutuhan Dasar Warga
Regional
4.500 Tabung Elpiji 3 Kg Dipasok untuk Penuhi Kebutuhan Warga Terdampak Banjir di Semarang
4.500 Tabung Elpiji 3 Kg Dipasok untuk Penuhi Kebutuhan Warga Terdampak Banjir di Semarang
Regional
Regulasi Lama Dianggap Sudah Usang, DPRD Kaltim Bahas Raperda Baru soal Lingkungan
Regulasi Lama Dianggap Sudah Usang, DPRD Kaltim Bahas Raperda Baru soal Lingkungan
Regional
Rekayasa Cuaca di Jateng Diklaim Kurangi Hujan 70 Persen
Rekayasa Cuaca di Jateng Diklaim Kurangi Hujan 70 Persen
Regional
Pria Ditemukan Tewas di Jalan Pedurungan Semarang, Diduga Korban Pengeroyokan
Pria Ditemukan Tewas di Jalan Pedurungan Semarang, Diduga Korban Pengeroyokan
Regional
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Regional
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
Regional
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Regional
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
Regional
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Regional
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau