Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minder Jadi Pemulung, Siswi SMP di Bandar Lampung Berhenti Sekolah

Kompas.com - 22/10/2025, 14:38 WIB
Tri Purna Jaya,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Kisah seorang gadis remaja, Gina Dwi Sartika (16), mantan siswi SMPN 13 Bandar Lampung, viral di media sosial setelah ia memutuskan untuk berhenti sekolah.

Keputusan tersebut diambilnya karena merasa minder dengan pekerjaan ibunya sebagai pemulung.

Cerita Gina mulai mencuat ke publik pada Minggu (19/10/2025).

Saat ditemui di rumah kontrakannya, Gina mengungkapkan rasa malu yang ia alami akibat komentar negatif dari mantan teman-temannya.

"Orangtua saya dibilang tukang rongsok," ujarnya pada Rabu (22/10/2025).

Baca juga: Terbukti Pukul Teman, Siswi SMP Divonis 6 Bulan Pembinaan di Pamekasan

Kejadian ini berlangsung ketika Gina masih duduk di bangku kelas VIII pada tahun ajaran 2023-2024.

Ejekan yang diterimanya membuat Gina kehilangan rasa percaya diri dan terpaksa absen dari sekolah selama lebih dari sepekan.

Akhirnya, ia memilih untuk berhenti sekolah dan membantu ibunya, Misna Megawati (42), mencari nafkah sebagai pemulung.

Baca juga: Duduk Perkara Siswa MTs di Labusel Ngaku Berhenti Sekolah karena Utang Biaya Rekreasi

Gina Masih Ingin Sekolah

Misna mengungkapkan, anaknya sebenarnya masih ingin melanjutkan pendidikan.

Namun, kondisi perekonomian keluarga yang mengandalkan dirinya sebagai tulang punggung membuatnya harus berpikir seribu kali sebelum mengambil keputusan.

"Saya inginnya Gina bisa melanjutkan sekolah, ya paket B lah sampai dia lulus SMA, jangan sampai kayak saya," kata Misna.

Tidak Ada Perundungan

Kepala Sekolah SMPN 13 Bandar Lampung, Amaroh menegaskan, tidak ada perundungan yang dialami oleh Gina.

"Tidak ada (perundungan)," tegasnya.

Amaroh juga menjelaskan, pihak sekolah tidak mengeluarkan Gina, melainkan Gina sendiri yang meminta untuk berhenti dan pindah ke sekolah lain karena masalah biaya.

"Sempat saya tahan supaya tidak berhenti, tapi Gina yang meminta pindah sekolah," tambahnya.

Perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Bandar Lampung, Prisnal menyatakan, hasil penelusuran menunjukkan tidak ada perundungan yang dialami Gina.

"Jadi waktu anak ini tidak masuk-masuk sekolah, pihak sekolah mendatangi rumahnya. Di situ dia bilang mau pindah ke Paket B saja yang gratis," jelasnya.

Prisnal menambahkan, alasan lain di balik keputusan Gina adalah untuk membantu pekerjaan ibunya dalam menghidupi keluarga.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Kalteng Salurkan 3.060 Beasiswa Kuliah Untuk Mahasiswa Kurang Mampu Tahun Ini
Kalteng Salurkan 3.060 Beasiswa Kuliah Untuk Mahasiswa Kurang Mampu Tahun Ini
Regional
Gubenur NTT Soroti Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Singgung Pariwisata Berkelanjutan
Gubenur NTT Soroti Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Singgung Pariwisata Berkelanjutan
Regional
Raja Keraton Surakarta PB XIII Dimakamkan Satu Kedaton dengan PB X di Imogiri Yogyakarta
Raja Keraton Surakarta PB XIII Dimakamkan Satu Kedaton dengan PB X di Imogiri Yogyakarta
Regional
Sri Sultan HB X Akan Melayat Pakubuwono XII Selasa Besok
Sri Sultan HB X Akan Melayat Pakubuwono XII Selasa Besok
Regional
Hilangkan Jejak, Polisi yang Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi Sempat Mengepel TKP dan Pakai Wig
Hilangkan Jejak, Polisi yang Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi Sempat Mengepel TKP dan Pakai Wig
Regional
Komplotan Curi Dua Motor dalam 2 Menit di Rumah Kos Brebes, Terekam CCTV
Komplotan Curi Dua Motor dalam 2 Menit di Rumah Kos Brebes, Terekam CCTV
Regional
KPAI Temukan Unsur Pelecehan Seksual ke Korban Salah Tangkap di Magelang
KPAI Temukan Unsur Pelecehan Seksual ke Korban Salah Tangkap di Magelang
Regional
Ibu Prada Lucky Tak Kuasa Dengar Kesaksian soal Anaknya Sempat Meminta Ampun
Ibu Prada Lucky Tak Kuasa Dengar Kesaksian soal Anaknya Sempat Meminta Ampun
Regional
Polisi Ditemukan Tewas Tergantung di Asrama Polresta Samarinda
Polisi Ditemukan Tewas Tergantung di Asrama Polresta Samarinda
Regional
TKD Dipangkas, Wagub Kalteng Minta Daerah Gali Potensi Pendapatan Baru
TKD Dipangkas, Wagub Kalteng Minta Daerah Gali Potensi Pendapatan Baru
Regional
Warung Bakso di Solo Ditutup Sementara karena Diduga Gunakan Bahan Non-halal
Warung Bakso di Solo Ditutup Sementara karena Diduga Gunakan Bahan Non-halal
Regional
WNA Asal PNG Dianiaya hingga Tewas di Jayapura, Satu Pelaku Ditangkap
WNA Asal PNG Dianiaya hingga Tewas di Jayapura, Satu Pelaku Ditangkap
Regional
Keraton Surakarta Belum Pikirkan Suksesi, Begini Penjelasan Adik PB XIII
Keraton Surakarta Belum Pikirkan Suksesi, Begini Penjelasan Adik PB XIII
Regional
Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Saat Pengantaran Jenazah Raja Keraton Surakarta PB XIII
Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Saat Pengantaran Jenazah Raja Keraton Surakarta PB XIII
Regional
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Kilas Daerah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau