Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Longsor dan Banjir di Nduga, 15 Orang Hilang

Kompas.com - 03/11/2025, 05:00 WIB
Roberthus Yewen,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

NDUGA, KOMPAS.com - Tragedi longsor dan banjir melanda Distrik Dal, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu (1/11/2025) sekitar pukul 17.00 WIT.

Berdasarkan data yang diterima Kompas.com, kejadian ini mengakibatkan 15 orang dilaporkan hilang terbawa arus dan hingga saat ini belum ditemukan.

"Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut memicu longsor dan banjir besar, sehingga menelan korban jiwa."

"Ada 15 orang warga dilaporkan hilang dan hingga kini belum ditemukan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Nduga, Yoas Beon, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (2/11/2025) malam.

Baca juga: Anak Buah Egianus Kogoya Ditangkap di Nduga Papua Pegunungan

Menurut Yoas, peristiwa longsor dan banjir ini merupakan kejadian luar biasa yang pertama kali melanda Distrik Dal.

"Jadi selain korban jiwa, sejumlah fasilitas umum rusak parah dan masyarakat terdampak mengalami kesulitan akses serta kebutuhan dasar. Kami pemerintah daerah langsung bergerak cepat," ujarnya.

Langkah tanggap darurat: Posko dan koordinasi intensif

Pada Sabtu, 2 November 2025, Yoas bersama unsur Forkopimda Kabupaten Nduga menggelar rapat darurat untuk merumuskan langkah penanganan.

Langkah-langkah tersebut adalah: 

  • Dibentuk pos tanggap darurat bencana di Wamena sebagai pusat koordinasi dan penyaluran bantuan.
  • Pos cabang didirikan langsung di Distrik Dal untuk mempercepat distribusi logistik dan evakuasi.
  • Seluruh elemen, termasuk TNI/Polri, lembaga kemanusiaan, dan masyarakat, diminta aktif berkoordinasi dalam penanganan bencana.

Menghadapi medan berat dan akses yang terputus ke Distrik Dal, Yoas melakukan koordinasi langsung dengan Pangkogabwilhan III, Letjen TNI Bambang Trisnohadi.

Baca juga: Sidak di Toko dan Kios, Pemda Nduga Temukan Produk Kadaluarsa yang Masih Dijual

"Hasilnya, bantuan helikopter TNI dikerahkan untuk menjangkau lokasi bencana dan mempercepat proses evakuasi serta pengiriman bantuan," jelasnya.

Pemerintah Kabupaten Nduga mengajak seluruh pihak bersatu dalam menghadapi musibah ini.

"Doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia sangat dibutuhkan agar para korban segera ditemukan dan pemulihan wilayah terdampak dapat berjalan lancar," tutup Yoas.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Sri Sultan HB X Akan Melayat Pakubuwono XII Selasa Besok
Sri Sultan HB X Akan Melayat Pakubuwono XII Selasa Besok
Regional
Hilangkan Jejak, Polisi yang Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi Sempat Mengepel TKP dan Pakai Wig
Hilangkan Jejak, Polisi yang Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi Sempat Mengepel TKP dan Pakai Wig
Regional
Komplotan Curi Dua Motor dalam 2 Menit di Rumah Kos Brebes, Terekam CCTV
Komplotan Curi Dua Motor dalam 2 Menit di Rumah Kos Brebes, Terekam CCTV
Regional
KPAI Temukan Unsur Pelecehan Seksual ke Korban Salah Tangkap di Magelang
KPAI Temukan Unsur Pelecehan Seksual ke Korban Salah Tangkap di Magelang
Regional
Ibu Prada Lucky Tak Kuasa Dengar Kesaksian soal Anaknya Sempat Meminta Ampun
Ibu Prada Lucky Tak Kuasa Dengar Kesaksian soal Anaknya Sempat Meminta Ampun
Regional
Polisi Ditemukan Tewas Tergantung di Asrama Polresta Samarinda
Polisi Ditemukan Tewas Tergantung di Asrama Polresta Samarinda
Regional
TKD Dipangkas, Wagub Kalteng Minta Daerah Gali Potensi Pendapatan Baru
TKD Dipangkas, Wagub Kalteng Minta Daerah Gali Potensi Pendapatan Baru
Regional
Warung Bakso di Solo Ditutup Sementara karena Diduga Gunakan Bahan Non-halal
Warung Bakso di Solo Ditutup Sementara karena Diduga Gunakan Bahan Non-halal
Regional
WNA Asal PNG Dianiaya hingga Tewas di Jayapura, Satu Pelaku Ditangkap
WNA Asal PNG Dianiaya hingga Tewas di Jayapura, Satu Pelaku Ditangkap
Regional
Keraton Surakarta Belum Pikirkan Suksesi, Begini Penjelasan Adik PB XIII
Keraton Surakarta Belum Pikirkan Suksesi, Begini Penjelasan Adik PB XIII
Regional
Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Saat Pengantaran Jenazah Raja Keraton Surakarta PB XIII
Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Saat Pengantaran Jenazah Raja Keraton Surakarta PB XIII
Regional
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Kilas Daerah
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Regional
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Regional
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau