Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Sosok untuk Dirut KBS, Eri Cahyadi: Harus Inovatif, Saya Tidak Ingin yang Biasa Saja

Kompas.com - 11/08/2025, 21:29 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi masih mencari sosok untuk mengisi posisi direktur utama (Dirut) Kebun Binatang Surabaya (KBS). Dia membutuhkan orang yang bisa berinovasi dan menambah satwa.

Eri mengatakan, proses seleksi untuk mengisi jabatan Dirut KBS sekarang sudah berjalan. Akan tetapi, dia masih membuka pintu jika ada seseorang yang berniat untuk mendaftarkan diri.

"Dirut itu harus bisa berpikir, tahun pertama harus apa perubahannya? Pendapatannya harus menjadi berapa? Tahun kedua harus seperti apa?" kata Eri di Balai Kota Surabaya, Senin (11/8/2025).

Baca juga: Toko di Surabaya Didatangi Emak-emak, Diduga Pungli Modus Minta Sumbangan Agustus-an

Selain itu, kata Eri, Dirut KBS harus mampu menjaga maupun menambah keragaman jenis satwa yang dipelihara.

"Tidak hanya dari pendapatan, tapi menjaga satwa bisa beragam dan sehat. Terus berinovasi, bisa bergerak bersama, biasanya kan kebun binatang kekurangan duit buat pakannya," jelasnya.

Baca juga: Eri Cahyadi Janji Bakal Bantu Keluarga Pasien Obesitas yang Dievakuasi dari Kos di Surabaya

Eri juga menyadari, mendaftarkan diri untuk menjadi dirut KBS merupakan keputusan yang cukup berat. Sebab, perusahaan daerah tersebut sudah memiliki pencapaian meski tanpa pemimpin.

"PAD-nya (Pendapatan Asli Daerah) tambah loh ini tanpa dirut. Kalau dirut kalah ambek (sama) direksi-direksi ini direktur-direktur biasa, ya enggak usah jadi direktur utama," ucapnya.

"Makanya dirut itu berat memang kalau buat saya, karena direktur-direktur yang ada di KBS hari ini itu tanpa direktur utama pendapatannya naik, terus pertukaran satwanya juga luar biasa," tambahnya.

Oleh karena itu, Eri mengaku masih membutuhkan lebih banyak pilihan lagi untuk mengisi dirut KBS. Sebab, pihaknya harus memilih seseorang yang memang layak mengelola.

"Beberapa kali itu buka yang mendaftar sedikit, mungkin takut. Saya tidak ingin yang biasa-biasa saja, kalau yang seperti biasa-biasa ya ojo melbu (jangan masuk) Surabaya," tutupnya.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Surabaya
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Surabaya
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Surabaya
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Surabaya
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Surabaya
Mendagri Minta Pejabat Tak 'Flexing', Eri Cahyadi: dari Dulu Modelnya Seperti Ini
Mendagri Minta Pejabat Tak "Flexing", Eri Cahyadi: dari Dulu Modelnya Seperti Ini
Surabaya
Keluhan Guru di Sekolah Penerima Bantuan: Chromebook Bergantung Internet dan Harus Pakai Aplikasi Bawaan
Keluhan Guru di Sekolah Penerima Bantuan: Chromebook Bergantung Internet dan Harus Pakai Aplikasi Bawaan
Surabaya
Hidup Sebatang Kara, Lansia Obesitas di Bangkalan Dievakuasi Warga ke Rumah Sakit
Hidup Sebatang Kara, Lansia Obesitas di Bangkalan Dievakuasi Warga ke Rumah Sakit
Surabaya
4 Penjual Miras di Karnaval Sound Horeg, 1 Jadi Tersangka dan Hanya Dijerat Tindak Pidana Ringan
4 Penjual Miras di Karnaval Sound Horeg, 1 Jadi Tersangka dan Hanya Dijerat Tindak Pidana Ringan
Surabaya
Mantan Kepala Disdik Jombang yang Diberhentikan karena Video Asusila Ikut Job Fit
Mantan Kepala Disdik Jombang yang Diberhentikan karena Video Asusila Ikut Job Fit
Surabaya
Dindik Bangkalan: 460 Unit Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim Masih Digunakan di 32 SMA-SLB
Dindik Bangkalan: 460 Unit Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim Masih Digunakan di 32 SMA-SLB
Surabaya
Mimpi Sunari dan Warga Dusun Baban Timur Jember Punya Jalan Aspal dan Listrik
Mimpi Sunari dan Warga Dusun Baban Timur Jember Punya Jalan Aspal dan Listrik
Surabaya
Eri Cahyadi Sebut Perbaikan Fasum Akibat Unjuk Rasa 'Makan' Anggaran Rp 2,5 Miliar
Eri Cahyadi Sebut Perbaikan Fasum Akibat Unjuk Rasa "Makan" Anggaran Rp 2,5 Miliar
Surabaya
Langgar Aturan, Karnaval Sound Horeg di Banyuwangi Sebabkan Banyak Kerusakan
Langgar Aturan, Karnaval Sound Horeg di Banyuwangi Sebabkan Banyak Kerusakan
Surabaya
Banyak Penjual Miras Saat Acara Karnaval Sound Horeg, Ini Respons Bupati Lumajang
Banyak Penjual Miras Saat Acara Karnaval Sound Horeg, Ini Respons Bupati Lumajang
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau