SAMPANG, KOMPAS.com - Harga jual tembakau di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, menurun drastis. Penurunan ini disebabkan musim kemarau basah yang melanda wilayah tersebut.
Asnawi, seorang petani tembakau asal Desa Tobai Tengah, Kecamatan Sokobanah, mengungkapkan keluhannya terkait harga tembakau yang merosot.
"Tahun ini harganya rusak, tidak seperti tahun lalu yang masih stabil," ujarnya pada Sabtu (16/8/2025).
Baca juga: Petani Tebu Jatim Protes, Gula Menumpuk di Gudang karena Tak Terserap Pasar
Pada musim panen tahun ini, harga tembakau hanya Rp 35.000 per kilogram. Harga tersebut menurun signifikan dibanding tahun lalu yang berada di kisaran Rp 75.000-80.000 per kilogram.
"Anjlok sekali tahun ini, kami hanya bisa jual Rp 35.000 perkilonya," tambahnya.
Menurut Asnawi, anjloknya harga tembakau disebabkan oleh kesulitan dalam proses pengeringan akibat cuaca yang tidak menentu.
"Biasanya bulan 6 itu kita sudah bisa jemur dan keringnya cepat. Tapi cuaca sekarang ini kadang panas tapi tiba-tiba hujan. Jadi hasil jemurnya kurang bagus," ungkapnya.
Baca juga: Harga Tembakau di Sumenep Ditetapkan, Pengusaha Rokok Minta Pengawasan di Lapangan
Kepala Pelaksana BPBD Sampang, Chandra Ramadhani, juga memberikan penjelasan mengenai kondisi cuaca saat ini.
Ia memperkirakan kemarau basah masih akan berlangsung hingga bulan depan.
"Iya saat ini masih kemarau basah, salah satu dampaknya sangat dirasakan oleh petani tembakau dan petani garam. Karena tidak bisa menjemur hasil panen dengan maksimal," pungkasnya.
Dengan kondisi ini, para petani tembakau di Sampang harus menghadapi tantangan yang lebih berat dalam mempertahankan hasil panen mereka.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini