Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Arus Lalu Lintas Dialihkan Imbas Demo Buruh di Kantor Gubernur Jatim

Kompas.com - 28/08/2025, 13:22 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian mengalihkan sejumlah arus lalu lintas di sekitar Kantor Gubernur Jawa Timur (Jatim), di Jalan Pahlawan, Surabaya, akibat aksi demonstrasi buruh yang berlangsung pada Kamis (28/8/2025).

Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP Galih Bayu Raditya, menyatakan bahwa rekayasa lalu lintas tersebut dilakukan untuk mengurangi kepadatan kendaraan di Jalan Pahlawan selama demonstrasi berlangsung.

"Jalan Stasiun Kota menuju Jalan Pahlawan rencananya akan dialihkan ke Jalan Semut Madya Indah. Kendaraan dari Jalan Jagalan menuju Jalan Pasar Besar akan diarahkan ke Jalan Peneleh," ujar Galih saat dikonfirmasi.

Baca juga: Polisi Metro Bekasi Tangkap 121 Pelajar yang Hendak Demo Buruh di DPR

Ia juga menambahkan bahwa arus lalu lintas dari arah Jalan Bubutan menuju Jalan Pahlawan akan dialihkan ke Jalan Indrapura dan Jalan Stasiun Kota.

"Sementara itu, arus lalu lintas dari Jalan Veteran menuju ke arah Jalan Pahlawan akan langsung dialihkan ke Jalan Indrapura dan Jalan Stasiun Kota," tambahnya.

Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Dewi Nainggolan, mengungkapkan bahwa pihaknya menyiagakan sekitar 2.608 anggota untuk bersiaga di sekitar titik aksi.

"Personil yang diturunkan sesuai rencana pengamanan sebanyak 2.608, termasuk di antaranya berasal dari jajaran Polres lain," ucap Rina.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris DPW FSPMI Jatim, Nuruddin Hidayat, memperkirakan bahwa sekitar 2.000 buruh akan turun dalam demonstrasi tersebut.

Baca juga: Situasi Terkini Demo Buruh di DPR: Bergantian Orasi hingga Nyalakan Flare

"Aksi diikuti 2 ribu buruh di Jatim, yaitu Kota Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Jember, Lumajang, dan Tuban," kata Nuruddin.

Nuruddin menjelaskan bahwa ada enam tuntutan yang akan dibawa buruh ke Kantor Gubernur Jatim.

Pertama, mereka menuntut penghapusan sistem outsourcing dan penolakan terhadap upah murah.

"Kedua, kami menuntut kenaikan upah pada tahun 2026 sebesar 8,5 persen sampai 10,5 persen. Nilai itu didapat dari inflasi dan pertumbuhan ekonomi serta indeks tertentu yang nilainya 1 sampai 1,4," ucapnya.

Lebih lanjut, massa aksi juga meminta pemerintah mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan membentuk Satgas.

Baca juga: Demo Buruh di Senayan, DPR Berlakukan WFH untuk Antisipasi Macet dan Gangguan Mobilitas

Mereka juga menyerukan reformasi pajak perburuhan, termasuk penghapusan pajak pesangon, THR dan JHT.

Selanjutnya, mereka menuntut pengesahan RUU Ketenagakerjaan tanpa Omnibus Law, serta pengesahan RUU Perampasan Aset dan revisi undang-undang pemilu sesuai putusan Mahkamah Konstitusi.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Surabaya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Surabaya
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Surabaya
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Surabaya
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Surabaya
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Surabaya
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Surabaya
Mendagri Minta Pejabat Tak 'Flexing', Eri Cahyadi: dari Dulu Modelnya Seperti Ini
Mendagri Minta Pejabat Tak "Flexing", Eri Cahyadi: dari Dulu Modelnya Seperti Ini
Surabaya
Keluhan Guru di Sekolah Penerima Bantuan: Chromebook Bergantung Internet dan Harus Pakai Aplikasi Bawaan
Keluhan Guru di Sekolah Penerima Bantuan: Chromebook Bergantung Internet dan Harus Pakai Aplikasi Bawaan
Surabaya
Hidup Sebatang Kara, Lansia Obesitas di Bangkalan Dievakuasi Warga ke Rumah Sakit
Hidup Sebatang Kara, Lansia Obesitas di Bangkalan Dievakuasi Warga ke Rumah Sakit
Surabaya
4 Penjual Miras di Karnaval Sound Horeg, 1 Jadi Tersangka dan Hanya Dijerat Tindak Pidana Ringan
4 Penjual Miras di Karnaval Sound Horeg, 1 Jadi Tersangka dan Hanya Dijerat Tindak Pidana Ringan
Surabaya
Mantan Kepala Disdik Jombang yang Diberhentikan karena Video Asusila Ikut Job Fit
Mantan Kepala Disdik Jombang yang Diberhentikan karena Video Asusila Ikut Job Fit
Surabaya
Dindik Bangkalan: 460 Unit Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim Masih Digunakan di 32 SMA-SLB
Dindik Bangkalan: 460 Unit Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim Masih Digunakan di 32 SMA-SLB
Surabaya
Mimpi Sunari dan Warga Dusun Baban Timur Jember Punya Jalan Aspal dan Listrik
Mimpi Sunari dan Warga Dusun Baban Timur Jember Punya Jalan Aspal dan Listrik
Surabaya
Eri Cahyadi Sebut Perbaikan Fasum Akibat Unjuk Rasa 'Makan' Anggaran Rp 2,5 Miliar
Eri Cahyadi Sebut Perbaikan Fasum Akibat Unjuk Rasa "Makan" Anggaran Rp 2,5 Miliar
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau