Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikorupsi, Masa Tahan Gedung Setda Cirebon Dipangkas dari 50 Tahun, Kerusakan Sudah Terlihat

Kompas.com - 28/08/2025, 12:56 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Enam terduga pelaku korupsi dalam proyek pembangunan gedung Sekretariat Daerah (Setda) Pemda Kota Cirebon diduga merugikan negara sebesar Rp26,5 miliar dari total anggaran Rp86,7 miliar.

Proyek tersebut dilaksanakan dengan cara yang tidak sesuai kontrak, menggunakan spesifikasi bahan yang berbeda dari yang disepakati.

Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Cirebon, Gema Wahyudi menjelaskan, dampak dari tindak pidana korupsi ini sangat berpengaruh terhadap kualitas bangunan.

Baca juga: Terungkap Modus Korupsi Gedung Setda Cirebon: Palsukan Dokumen, Kerja Tak Sesuai Kontrak

Gedung yang memiliki tinggi delapan lantai ini menjadi rentan terhadap kerusakan dan bencana.

"Secara fisik, kita sama-sama bisa lihat langsung. Sejak kami melakukan penanganan, sudah ditemukan beberapa kerusakan di beberapa titik. Hal ini merupakan salah satu dampak dari tindak pidana korupsi yang para tersangka perbuat," ungkap Gema saat menjawab pertanyaan Kompas.com, Rabu (27/8/2025) malam.

Gema menambahkan, pekerjaan yang tidak sesuai kontrak, termasuk pengurangan kuantitas dan kualitas bahan, sangat memengaruhi masa tahan bangunan.

"Bila dikerjakan secara profesional dan sesuai kontrak, bangunan delapan lantai ini akan memiliki kemampuan bertahan sekitar 50 tahun," jelasnya.

Namun, meskipun baru beberapa tahun dibangun, kondisi fisik gedung tersebut sudah mulai menurun, dengan beberapa bagian yang rusak dan terkelupas.

Baca juga: Kejari Tetapkan 6 Tersangka Korupsi Gedung Setda Balai Kota Cirebon, Rugikan Rp 26 Miliar

Rawan Gempa Bumi

Tim ahli dari Politeknik Bandung, yang ditugaskan untuk memeriksa potensi kerusakan, menyarankan agar dilakukan perbaikan untuk mengantisipasi kerawanan terhadap gempa bumi.

"Gedung tersebut ada potensi rusak apabila ada gempa bumi, karena dibangun tidak sesuai spesifikasi dan tingkat keamanannya. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan agar dapat digunakan secara aman," tambah Gema.

Merujuk pada hasil keterangan tim ahli, Gema menegaskan, jika proyek dikerjakan sesuai aturan, kekuatan bangunan Setda tersebut dapat mencapai masa tahan sekitar 50 tahun.

Namun, akibat tindakan korupsi, masa tahan bangunan dipastikan berkurang.

Hingga saat ini, penyidik masih mencari dan mendalami pihak-pihak yang menerima dan menggunakan uang yang dikorupsi.

Gema menilai, pemeriksaan terhadap hal ini perlu dilakukan lebih lanjut.

Kasi Intel Kejari Kota Cirebon, Slamet Haryadi, juga menyatakan bahwa dirinya masih mendalami kasus ini. Dalam pengembangan, bisa saja ada pelaku korupsi lainnya. 

"Kami masih dalami keterlibatan beberapa pihak, sehingga bila terkumpul bukti-buktinya, kita bisa tambah lagi terduga tersangkanya," kata Slamet singkat.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Bandung
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Bandung
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Bandung
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Bandung
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Bandung
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Bandung
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Bandung
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Bandung
Korban Ambruknya Majelis Taklim di Ciomas Bogor Bertambah Jadi 131 Orang
Korban Ambruknya Majelis Taklim di Ciomas Bogor Bertambah Jadi 131 Orang
Bandung
Kecelakaan Truk dan Honda Jazz di Tol Cipularang Km 111, Dua Orang Tewas
Kecelakaan Truk dan Honda Jazz di Tol Cipularang Km 111, Dua Orang Tewas
Bandung
Tunjangan Rumah DPRD Kabupaten Bogor Naik 100 Persen Jadi Rp38,5 Juta-44,5 Juta
Tunjangan Rumah DPRD Kabupaten Bogor Naik 100 Persen Jadi Rp38,5 Juta-44,5 Juta
Bandung
Dedi Mulyadi Siap Ambil Alih Pengelolaan RSUD Kota Bogor
Dedi Mulyadi Siap Ambil Alih Pengelolaan RSUD Kota Bogor
Bandung
Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Melawan Saat Diciduk, Polisi Tembak Kaki Pelaku
Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Melawan Saat Diciduk, Polisi Tembak Kaki Pelaku
Bandung
Tanggung Biaya Rawat Korban Majelis Taklim Ambruk di Bogor, Dedi Mulyadi: Yang Penting Semua Sembuh
Tanggung Biaya Rawat Korban Majelis Taklim Ambruk di Bogor, Dedi Mulyadi: Yang Penting Semua Sembuh
Bandung
Dua Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Ternyata Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Dua Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Ternyata Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau