SURABAYA, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur mendalami kemungkinan adanya keterlibatan kelompok tertentu dalam aksi perusakan saat berlangsung aksi demonstrasi di Jawa Timur.
Aksi anarkis terjadi di enam kota dan kabupaten di Jawa Timur pada 29 dan 30 Agustus 2025. Perusakan, pembakaran dan penjarahan dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal.
Polda Jatim melakukan pendalaman terkait adanya kemungkinan keterlibatan kelompok lain yang menunggangi massa aksi solidaritas tersebut.
“Sejauh ini tentu kami akan terus mendalami keterkaitan dengan kelompok ini ataupun ada kaitan dengan kelompok lainnya,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, Senin (1/9/2025).
Baca juga: 83 Personel Polisi di Jatim Alami Luka Saat Amankan Demo
Sebelumnya, Polda Jatim telah menangkap 580 pelaku anarkis. Sebanyak 89 orang diproses hukum, 12 orang masih dalam pemeriksaan, dan 479 lainnya telah dipulangkan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, sebagian besar pelaku melakukan tindakan anarkis dengan sengaja.
“Sebagian besar ada yang dengan sengaja untuk melakukan perusakan sehingga kita bisa buktikan dan kita proses hukum,” terangnya.
Baca juga: Pasca-kerusuhan di Jatim, 580 Orang Diamankan, 479 Dipulangkan, 89 Jadi Tersangka
Mayoritas pelaku yang ditangkap mayoritas orang dewasa, sebagian kecil adalah anak di bawah umur. Mereka melakukan aksi anarkis karena diajak oleh temannya.
“Dan ada sebagian yang mengikuti ajakan dan dari teman-temannya ataupun kawan-kawan yang ada di lingkungannya,” bebernya.
Jules menambahkan, potensi gelombang aksi massa akan terjadi. Pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI untuk memperketat penjagaan dan siaga.
“Kemudian untuk selanjutnya terkait dengan penanganan ataupun antisipasi terjadinya unjuk rasa, ya tentu kami menyiagakan personel dengan bekerja sama personel TNI,” ucapnya.
TNI dan Polri juga telah melakukan patroli bersama terutama saat malam hari sekitar pukul 20.00 WIB hingga pagi hari untuk mengantisipasi tindakan anarkis berulang.
“Dalam hal ini kami sudah menggelar patroli gabungan secara bersama-sama. Ya, ini akan kita terus lakukan sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan,” tuturnya.
Polisi mengimbau agar masyarakat turut berkontribusi membantu menjaga lingkungan sekitar secara bersama-sama.
“Kami sangat mengapresiasi ini dan berterima kasih karena keberadaan masyarakat ya, telah tumbuh bukan hanya di Kota Surabaya, tapi ini juga di beberapa kota atau kabupaten, secara keseluruhan yang ada di Jawa Timur,” pungkasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini