Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Jatim Dalami Keterlibatan Kelompok Tertentu dalam Aksi Perusakan

Kompas.com - 02/09/2025, 10:47 WIB
Izzatun Najibah,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur mendalami kemungkinan adanya keterlibatan kelompok tertentu dalam aksi perusakan saat berlangsung aksi demonstrasi di Jawa Timur.

Aksi anarkis terjadi di enam kota dan kabupaten di Jawa Timur pada 29 dan 30 Agustus 2025. Perusakan, pembakaran dan penjarahan dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal.

Polda Jatim melakukan pendalaman terkait adanya kemungkinan keterlibatan kelompok lain yang menunggangi massa aksi solidaritas tersebut.

“Sejauh ini tentu kami akan terus mendalami keterkaitan dengan kelompok ini ataupun ada kaitan dengan kelompok lainnya,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, Senin (1/9/2025).

Baca juga: 83 Personel Polisi di Jatim Alami Luka Saat Amankan Demo

Sebelumnya, Polda Jatim telah menangkap 580 pelaku anarkis. Sebanyak 89 orang diproses hukum, 12 orang masih dalam pemeriksaan, dan 479 lainnya telah dipulangkan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, sebagian besar pelaku melakukan tindakan anarkis dengan sengaja.

“Sebagian besar ada yang dengan sengaja untuk melakukan perusakan sehingga kita bisa buktikan dan kita proses hukum,” terangnya.

Baca juga: Pasca-kerusuhan di Jatim, 580 Orang Diamankan, 479 Dipulangkan, 89 Jadi Tersangka

Mayoritas pelaku yang ditangkap mayoritas orang dewasa, sebagian kecil adalah anak di bawah umur. Mereka melakukan aksi anarkis karena diajak oleh temannya.

“Dan ada sebagian yang mengikuti ajakan dan dari teman-temannya ataupun kawan-kawan yang ada di lingkungannya,” bebernya.

Jules menambahkan, potensi gelombang aksi massa akan terjadi. Pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI untuk memperketat penjagaan dan siaga.

“Kemudian untuk selanjutnya terkait dengan penanganan ataupun antisipasi terjadinya unjuk rasa, ya tentu kami menyiagakan personel dengan bekerja sama personel TNI,” ucapnya.

TNI dan Polri juga telah melakukan patroli bersama terutama saat malam hari sekitar pukul 20.00 WIB hingga pagi hari untuk mengantisipasi tindakan anarkis berulang.

“Dalam hal ini kami sudah menggelar patroli gabungan secara bersama-sama. Ya, ini akan kita terus lakukan sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan,” tuturnya.

Polisi mengimbau agar masyarakat turut berkontribusi membantu menjaga lingkungan sekitar secara bersama-sama.

“Kami sangat mengapresiasi ini dan berterima kasih karena keberadaan masyarakat ya, telah tumbuh bukan hanya di Kota Surabaya, tapi ini juga di beberapa kota atau kabupaten, secara keseluruhan yang ada di Jawa Timur,” pungkasnya.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Surabaya
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Surabaya
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Surabaya
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Surabaya
Mendagri Minta Pejabat Tak 'Flexing', Eri Cahyadi: dari Dulu Modelnya Seperti Ini
Mendagri Minta Pejabat Tak "Flexing", Eri Cahyadi: dari Dulu Modelnya Seperti Ini
Surabaya
Keluhan Guru di Sekolah Penerima Bantuan: Chromebook Bergantung Internet dan Harus Pakai Aplikasi Bawaan
Keluhan Guru di Sekolah Penerima Bantuan: Chromebook Bergantung Internet dan Harus Pakai Aplikasi Bawaan
Surabaya
Hidup Sebatang Kara, Lansia Obesitas di Bangkalan Dievakuasi Warga ke Rumah Sakit
Hidup Sebatang Kara, Lansia Obesitas di Bangkalan Dievakuasi Warga ke Rumah Sakit
Surabaya
4 Penjual Miras di Karnaval Sound Horeg, 1 Jadi Tersangka dan Hanya Dijerat Tindak Pidana Ringan
4 Penjual Miras di Karnaval Sound Horeg, 1 Jadi Tersangka dan Hanya Dijerat Tindak Pidana Ringan
Surabaya
Mantan Kepala Disdik Jombang yang Diberhentikan karena Video Asusila Ikut Job Fit
Mantan Kepala Disdik Jombang yang Diberhentikan karena Video Asusila Ikut Job Fit
Surabaya
Dindik Bangkalan: 460 Unit Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim Masih Digunakan di 32 SMA-SLB
Dindik Bangkalan: 460 Unit Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim Masih Digunakan di 32 SMA-SLB
Surabaya
Mimpi Sunari dan Warga Dusun Baban Timur Jember Punya Jalan Aspal dan Listrik
Mimpi Sunari dan Warga Dusun Baban Timur Jember Punya Jalan Aspal dan Listrik
Surabaya
Eri Cahyadi Sebut Perbaikan Fasum Akibat Unjuk Rasa 'Makan' Anggaran Rp 2,5 Miliar
Eri Cahyadi Sebut Perbaikan Fasum Akibat Unjuk Rasa "Makan" Anggaran Rp 2,5 Miliar
Surabaya
Langgar Aturan, Karnaval Sound Horeg di Banyuwangi Sebabkan Banyak Kerusakan
Langgar Aturan, Karnaval Sound Horeg di Banyuwangi Sebabkan Banyak Kerusakan
Surabaya
Banyak Penjual Miras Saat Acara Karnaval Sound Horeg, Ini Respons Bupati Lumajang
Banyak Penjual Miras Saat Acara Karnaval Sound Horeg, Ini Respons Bupati Lumajang
Surabaya
Polisi Pastikan Kondisi Mental Pelaku Mutilasi Kekasih yang Jenazahnya Ditemukan di Mojokerto
Polisi Pastikan Kondisi Mental Pelaku Mutilasi Kekasih yang Jenazahnya Ditemukan di Mojokerto
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau