PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sebuah bilik milik Abu Bakar, warga Desa Akkor Kecamatan Palengaan, terbakar pada Selasa (2/9/2025) sore sekitar pukul 17.36 WIB.
Kebakaran tersebut menghanguskan sekitar 100 kitab dan buku madrasah yang tidak sempat diselamatkan.
Abu Bakar mengungkapkan bahwa dirinya tidak mengetahui penyebab kebakaran yang melanda bilik yang berdempetan dengan rumahnya.
Saat persiapan shalat maghrib, terdengar teriakan dari luar rumah yang mengabarkan adanya api.
"Api sudah besar, kitab dan buku tidak sempat diselamatkan," katanya.
Baca juga: Nelangsa Supriyati: Rumah Rusak dan Sapinya Mati, Dampak Kebakaran Sumur Minyak Blora
Lebih lanjut, Abu Bakar menjelaskan bahwa di antara kitab yang terbakar terdapat kitab-kitab tafsir dan sebagian kitab kuning.
Beruntung, beberapa hari sebelumnya, sejumlah kitab yang lebih besar dan masih tergolong baru telah dipindahkan ke dalam rumah, sehingga tidak menjadi sasaran api saat kebakaran terjadi.
"Saya selesai merehab rumah, memang banyak kitab yang dipindah ke bilik. Setelah rehab selesai, beberapa kitab yang besar-besar sudah saya pindahkan lagi ke dalam rumah," tuturnya.
Ia juga mengakui sempat khawatir api akan menjalar ke rumahnya.
Namun, berkat bantuan warga sekitar yang bahu-membahu, bilik dari kayu tersebut berhasil didorong menjauh dari rumahnya.
Baca juga: Reruntuhan Sisa Kebakaran Gedung Grahadi Jadi Tontonan Warga Surabaya
"Saya sempat pasrah api akan membakar rumah. Tapi alhamdulillah berkat bantuan tetangga bisa diselamatkan," ungkapnya.
Tim pemadam kebakaran tiba di lokasi beberapa saat setelah kejadian dan langsung berupaya memadamkan api yang dengan cepat membesar.
Supardi, Penanggung Jawab Pengendali Lapangan (Padal) Regu 03 Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP dan Damkar Pamekasan, membenarkan terjadinya kebakaran tersebut.
"Kami tiba di lokasi sudah besar. Banyak kitab yang terbakar dan sebagian masih ada yang tidak terbakar," katanya.
Supardi juga menyatakan bahwa pihaknya belum dapat memastikan penyebab kebakaran, namun dugaan sementara adalah korsleting listrik.
Baca juga: Polisi Mulai Selidiki Kebakaran DPRD Makassar, Temukan Parang di Lokasi
"Kami belum bisa memastikan dan masih menyelidiki, dugaan sementara dari korsleting kabel listrik," ujarnya.
Meskipun bilik milik Abu Bakar tidak dapat diselamatkan, tim damkar berhasil memadamkan api dengan cepat sehingga tidak menjalar ke rumah yang berjarak sekitar 1,5 meter dari bilik.
"Beruntung api segera dipadamkan dan tidak menjalar ke rumah pak Abu Bakar," imbuhnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini