PASURUAN, KOMPAS.com - Polres Pasuruan Kota terus mengantisipasi potensi aksi demonstrasi anarkistis.
Dalam sebuah operasi, Satreskrim Polres Pasuruan mengamankan seorang pemuda berinisial MA (30). Ia diduga mengkoordinir aksi pembakaran gedung DPRD Kota Pasuruan melalui media sosial.
Pemuda tersebut menjanjikan uang untuk keperluan bahan bakar dalam rencana pembakaran gedung.
"Dia menuliskan pesan ajakan yang mengarah pada aksi perusakan, sehingga perlu segera kami amankan,” ujar Iptu Choirul Mustofa, Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota, Rabu (3/9/2025).
Baca juga: Kantor DPRD Kota Pasuruan Ditandai Simbol A Lingkaran, TNI-Polri Siaga
MA yang merupakan warga Perumahan Pesona Candi, Purworejo, Kota Pasuruan, didapati menuliskan komentar ajakan untuk melakukan aksi anarkistis di salah satu grup alumni sekolahnya.
Lebih lanjut, dalam pesan tersebut, MA juga menambahkan, “Tak jamin ga onok penjarahan atau perusakan fasum mene, cuma obong-obongan (bakar-bakaran) kantor iki," yang menunjukkan bahwa ia tidak menginginkan perusakan lebih lanjut.
Setelah dilakukan pemeriksaan, penyidik menyimpulkan bahwa komentar yang dibuat MA dapat memicu keresahan di masyarakat, terutama dalam situasi yang sensitif saat ini.
Oleh karena itu, pihak kepolisian segera mengambil tindakan mengamankan MA.
"Kami menekankan bahwa ajakan semacam ini bukan hanya melanggar hukum, tapi juga merugikan banyak pihak,” ujar Choirul.
Setelah menjalani pemeriksaan intensif, MA mengakui kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
Baca juga: Ada Indikasi Disusupi Kelompok Lain, Demo 3 September di Pasuruan Batal
Pihak kepolisian pun mengambil langkah persuasif dengan memberikan edukasi kepada MA dan meminta klarifikasi secara terbuka.
"Saat ini MA tidak ditahan, namun pihak kepolisian tetap memantau perkembangan guna memastikan tidak ada rencana aksi nyata terkait komentarnya," pungkas Choirul.
Sementara itu, pantauan Kompas.com di Kantor DPRD Kota Pasuruan menunjukkan bahwa penjagaan ketat masih berlangsung.
Sejumlah aparat dari TNI-Polri bersiaga untuk memastikan tidak terjadi aksi demonstrasi seperti yang diancamkan dalam perbincangan grup milik MA.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini