JOMBANG, KOMPAS.com - Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jombang dikeluhkan karena ditemukannya buah busuk dan susu kedaluwarsa.
Menanggapi keluhan tersebut, pada Rabu (3/9/2025), Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke sekolah tersebut, saat berlangsung pembagian menu makanan program MBG.
Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang, Cholil Hasyim mengungkapkan bahwa dari hasil sidak, pihaknya menemukan kemasan susu yang diduga kedaluwarsa.
Selain itu, ditemukan buah jeruk yang dibagikan dalam paket kemasan menu MBG, dalam kondisi membusuk dan dikerumuni belatung.
“Dari hasil monitoring, ini ada susu expired, kemudian jeruknya ada belatung. Itu yang hari kemarin. Kalau hari ini, nasi gorengnya basi,” kata Cholil Hasyim saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.
Baca juga: Diduga Keracunan Usai Santap MBG, 17 Siswa SD di Lombok Barat Dilarikan ke Puskesmas
Merespons temuan tersebut, pihaknya meminta agar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menangani penyediaan dan distribusi untuk SMPN 2 Jombang melakukan evaluasi dan perbaikan menyeluruh.
“Untuk temuan hari ini, kami sampaikan agar dilakukan perbaikan. Harapan kami, besok sudah dan seterusnya dilakukan perbaikan,” ujar Cholil Hasyim.
Terungkapnya keluhan murid penerima menu MBG berawal dari laporan wali murid SMPN 2 Jombang, setelah anaknya mengonsumsi menu MBG pada Selasa (2/9/2025).
Salah satu wali murid, KHS, mengungkapkan bahwa anaknya mengeluhkan gejala mual dan diare setelah mengonsumsi menu MBG yang dibagikan pada Selasa.
Menurutnya, keluhan terhadap menu MBG tidak hanya dialami anaknya.
Baca juga: 27 Siswa SMPN di Serang Diduga Keracunan MBG, Tercium Bau Tak Sedap dari Kotak Makan
Ada beberapa murid yang menerima buah jeruk busuk, sayur basi, serta susu yang diduga kedaluwarsa.
“Anak saya kemarin merasakan mual setelah memakan makanan yang dibagikan dari program MBG,” katanya, Rabu (3/9/2025).
Perwakilan SPPG, Lilis Wijayanti, usai ditemui Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang dan dikonfirmasi wartawan, berjanji akan melakukan evaluasi total.
Namun, ia membantah jika yang dibagikan kepada murid SMPN 2 Jombang merupakan susu kadaluarsa. "Terima kasih atas bimbingan beliau-beliau semua. Insyaallah, ini akan menjadi pembelajaran buat kami,” kata Lilis.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini