Sebelum menjabat sebagai Presiden AS ke-27, Trump rutin bertemu dengan Musk dalam beberapa momen. Musk juga terlibat dalam sejumlah kampanye Trump dan aktif mendukung Trump di media sosialnya.
Sebagai "hadiah", Musk diberi kursi spesial di pemerintahan Trump sebagai kepala efisiensi pemerintah alias Department of Government Efficiency (DOGE) pada Januari 2025.
Namun, per 30 Mei 2025, Musk resmi mundur dari jabatan tersebut. Pada saat itu, Musk mengatakan bahwa ia tetap akan menjadi "teman" dan "penasihat" di pemerintahan Trump.
Meski demikian, setelah mundur dari kursi pemerintahan AS, hubungan antara Trump dan Musk mulai memburuk.
Baca juga: Elon Musk Mundur dari Pemerintahan Trump, Ini Rutinitas Barunya
Perseteruan publik antara Trump dan Musk memanas pada pekan ini, dimulai setelah Musk mengkritik Rancangan Undang-Undang (RUU) "One Big Beautiful Bill" pada Selasa (3/6/2025).
RUU yang diajukan Trump kepada DPR AS pada 16 Mei 2025 ini mengubah sejumlah kebijakan dalam berbagai sektor, mulai dari ekonomi, sosial, lingkungan, hingga pertahanan.
RUU ini bisa disebut sebagai RUU rekonsiliasi karena dapat mengubah ketentuan terhadap pajak dan anggaran AS.
Namun, RUU ini menjadi kontroversi di AS karena dianggap dapat meningkatkan nilai defisit negara tersebut. Konflik antara keduanya lantas memuncak pada 5 Juni 2025.
Kronologi lengkap perseteruan Trump dan Musk sejak 3 Juni 2025 dapat dilihat pada artikel "Kronologi Konflik Elon Musk dan Trump Menit ke Menit, dari Mundur hingga "Kill Bill"".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.