MALANG, KOMPAS.com - Lalu lintas jeep wisata dan sepeda motor di kawasan Bromo Tengger Semeru, dipastikan akan berubah. Pasalnya, Balai Besar Taman Nasional akan melakukan penataan ulang Jalur Lingkar Kaldera Tengger (JLKT).
Sehingga, jalur lingkar yang sebelumnya saat ini dinilai amburadul, akan ditata ulang sampai terlihat rapi.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Rudijanta Tjahja Nugraha mengatakan penataan ulang Jalur Lingkar Kaldera Tengger (JLKT) itu, selain bertujuan merapikan lalu lintas di kawasan tersebut.
Selain itu, juga bertujuan menjaga kawasan sakral adat Tengger, sekaligus memulihkan ekosistem alam Bromo Tengger Semeru yang selama ini terdegradrasi.
"Seperti kita tahu, banyak habitat flora endemik asli Bromo, flora Anggrek Tosari (Habenaria tosariensis) dan Suket Melelo (Styphelia javanica)," ungkapnya saat ditemui, Senin (27/10/2025).
Dengan penataan ulang JLKT, pihaknya berharap flora-flora endemik itu kembali pulih kesuburannya.
Tak hanya penataan jalur
Selain penataan jalur, menurut Rudi, beberapa fasilitas wisata, seperti titik parkir jip dan kamar mandi juga akan ditambah.
Selain itu, lapak UMKM yang saat ini berada di lautan pasir, akan disentralisasi di satu kawasan, layaknya pujasera.
"Program ini ditargetkan selesai pada sekitar tahun 2026 mendatang," tuturnya.
Rudijanta menyebut, rencana penataan ulang Jalur Lingkar Kaldera Tengger (JLKT) sudah disepakati bersama, antara pelaku wisata, komunitas jip, masyarakat adat, serta pemerintah setempat.
"Jadi praktis tinggal pelaksaan pembangunannya. Anggarannya sudah kami siapkan," pungkasnya.
https://travel.kompas.com/read/2025/10/28/050500127/pulihkan-ekosistem-endemik-bromo-jalur-lingkar-kaldera-tengger-akan-ditata