Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Pengeluaran, Hotel di Jakarta Pangkas Anggaran Listrik dan Air

Kompas.com - 02/06/2025, 07:07 WIB
Krisda Tiofani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jumlah tamu hotel di Jakarta menurun setelah penetapan efisiensi anggaran pemerintah berlaku mulai awal tahun 2025.

Demi menekan pengeluaran, hotel-hotel di Jakarta mengambil langkah antisipatif berupa efisiensi listrik dan air.

"Saat ini yang dilakukan hotel di Jakarta mungkin efisiensi di segala lini, terutama listrik yang mulai naik dan air," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jakarta Sutrisno Iwantono ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (31/5/2025).

Pasalnya, selain keterisian kamar hotel yang kian berkurang, kenaikan biaya operasional juga menjadi masalah bagi pengelola hotel.

Dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (31/5/2025), tarif air dari PDAM mengalami kenaikan hingga 71 persen, sementara harga gas melonjak 20 persen.

Baca juga: Beda Hotel, Hostel, dan Homestay, Jangan Sampai Keliru Saat Mau Menginap

Belum lagi adanya kenaikan tahunan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang menyebabkan tekanan dari sisi pendapatan dan pengeluaran yang tidak seimbang, sehingga memicu pelaku usaha mulai mengambil langkah-langkah antisipatif.

Jika kondisi ini terus berlanjut, kata Sustrisno, sebagian besar pengusaha hotel di Jakarta bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Berdasarkan survei kami, mereka (pemilik hotel) cenderung melakukan pengurangan pegawai sekitar 10-30 persen," ungkap Sutrisno.

PHRI Jakarta pun mengusulkan lima hal untuk memulihkan sektor usaha perhotelan di Jakarta.

Baca juga: Realita Pekerja Hotel di Solo: Dulu Melayani Orang Liburan, Kini Diliburkan

Selain pelonggaran kebijakan anggaran pemerintah untuk perjalanan dinas dan kegiatan rapat, PHRI juga meminta peninjauan kembali terhadap kebijakan tarif air, harga gas industri, dan UMP sektoral.

Ruang rapat hotel kosong

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (31/5/2025), Ketua Umum IHGMA I Gede Arya Pering menuturkan bahwa merosotnya pendapatan hotel justru datang dari sepinya ruang rapat (meeting room) yang disewa oleh tamu.

Ilustrasi ruang rapat hotel yang kosong karena terdampak efisiansi anggaran pemerntah.Shutterstock Ilustrasi ruang rapat hotel yang kosong karena terdampak efisiansi anggaran pemerntah.

"Kontribusi okupansi kamar hotel dan MICE di hotel itu idealnya 50 banding 50," kata Arya.

Wakil Ketua Umum IHGMA Garna Sobhara Swara, mencontohkan kasus yang terjadi di hotelnya, The 1O1 Jakarta Sedayu Darmawangsa, salah satu hotel bintang 4 paling terdampak efisiensi.

Hotel tersebut memiliki 10 ruang rapat berkapasitas total 200 orang. Usai adanya efisiensi anggaran pemerintah, semua ruang rapatnya kosong.

Baca juga: Dulu Hotel Tampung Ratusan Orang Rapat, Kini Kosong bak Pandemi

"Sebelum efisiensi anggaran ini, saya bisa menampung 200 tamu, tetapi saat ini kosong," kata Garna.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas.com (@kompascom)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Kelahiran 'Si Kucing Beruang' di Bandung Zoo, Populasi Jadi 33 Ekor
Kelahiran "Si Kucing Beruang" di Bandung Zoo, Populasi Jadi 33 Ekor
Travel News
Malang Health Tourism Jajaki Kerja Sama dengan Jepang, Tawarkan Wisata Kesehatan Mariposa
Malang Health Tourism Jajaki Kerja Sama dengan Jepang, Tawarkan Wisata Kesehatan Mariposa
Travel News
Petualangan Mendebarkan Naik ATV Menembus Malam di Capas Adventure Land Banyuwangi
Petualangan Mendebarkan Naik ATV Menembus Malam di Capas Adventure Land Banyuwangi
Travel Ideas
5 Alternatif Pendakian Selain Gunung Raung yang Meletus Juni 2025
5 Alternatif Pendakian Selain Gunung Raung yang Meletus Juni 2025
Travel Ideas
Gunung Raung Meletus 7 Juni 2025, Jalur Pendakian Ditutup Sementara
Gunung Raung Meletus 7 Juni 2025, Jalur Pendakian Ditutup Sementara
Travel News
Hutan Kota GBK, Wisata Ruang Terbuka Hijau Gratis di Tengah Jakarta
Hutan Kota GBK, Wisata Ruang Terbuka Hijau Gratis di Tengah Jakarta
Travelpedia
Festival Gedongsongo di Semarang Digelar 21 Juni 2025, Ada Penerbangan Lampion
Festival Gedongsongo di Semarang Digelar 21 Juni 2025, Ada Penerbangan Lampion
Travel News
4 Alasan China Jadi Destinasi Wisata Dunia yang Layak Dikunjungi
4 Alasan China Jadi Destinasi Wisata Dunia yang Layak Dikunjungi
Travel News
PIK Tourism Board Hadir di SITF 2025, Dorong PIK Jadi Destinasi Kelas Dunia
PIK Tourism Board Hadir di SITF 2025, Dorong PIK Jadi Destinasi Kelas Dunia
Travel News
10 Tempat Wisata Bandung dengan Nuansa Alam, Pas untuk Libur Panjang
10 Tempat Wisata Bandung dengan Nuansa Alam, Pas untuk Libur Panjang
Travel Ideas
Kronologi Kapal Wisata Tenggelam di Lembongan Bali, 89 Penumpang Selamat
Kronologi Kapal Wisata Tenggelam di Lembongan Bali, 89 Penumpang Selamat
Travel News
10 Wisata Ramah Anak di Bandung, Pas untuk Libur Panjang Idul Adha
10 Wisata Ramah Anak di Bandung, Pas untuk Libur Panjang Idul Adha
Travelpedia
Diskon Tiket Kereta 30 Persen dari Daop 2 Bandung, Berlaku Juni–Juli 2025
Diskon Tiket Kereta 30 Persen dari Daop 2 Bandung, Berlaku Juni–Juli 2025
Travel News
Atasi Biang Macet di Puncak, Pemkab Bogor Akan Lebarkan Jalan dan Tertibkan PKL
Atasi Biang Macet di Puncak, Pemkab Bogor Akan Lebarkan Jalan dan Tertibkan PKL
Travel News
Diskon Tarif Tol 20 Persen Selama Libur Panjang Idul Adha, Berlaku 6–9 Juni 2025
Diskon Tarif Tol 20 Persen Selama Libur Panjang Idul Adha, Berlaku 6–9 Juni 2025
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau