Tradisi berbasis perayaan kolonial ini dipakai untuk merayakan ulang tahun Ratu Wilhelmina setiap 31 Agustus.
Baca juga: Pemprov Riau Tetapkan Lokasi Pacu Jalur Jadi Kawasan Konservasi
Kegiatan pacu jalur sempat terhenti pada masa pendudukan Jepang dan agresi militer setelah proklamasi kemerdekaan.
Krisis ekonomi dan situasi keamanan menjadi pemicu tradisi pacu jalur ditunda hingga bertahun-tahun lamanya.
Saat ekonomi masyarakat perlahan pulih, pacu jalur kembali hidup, bahkan dikenal sebagai perayaan nasional, terutama di wilayah Riau.
Baca juga: Jadwal Festival Pacu Jalur 2025, Acara Puncak Tanggal Berapa?
Tahun ini, tradisi pacu jalur mulai dikenal dunia usai potongan video penari cilik yang disebut togak luan, viral di media sosial.
Aksi Ryan Arkandika (11) spontan menari di atas pacu jalur, sontak mendapatkan reaksi positif dari sejumlah pihak, termasuk klub sepak bola terkenal asal Perancis, Paris Saint-Germain (PSG).
Istilah "aura farming" yang merujuk pada aksi pacu jalur Ryan ini banyak dikemas dalam video berlatar musik "Young, Black & Rich" milik Melly Mike.
Video pacu jalur dengan lagu Melly Mike berseliweran di media sosial. Ia bahkan tak enggan mempromosikan gerakan pacu jalur bersama lagu terbarunya lewat akun TikTok pribadi @melly__mike.
"They don't say congratulations, but you know they watch that shit. I ain't even gon' get mad, I'm young, black, and rich," begitu bunyi lirik lagu Melly Mike yang banyak digunakan dalam video pacu jalur Indonesia.
Menurut pantauan Kompas.com pada Minggu (24/8/2025) pagi, salah satu video TikTok milik Melly Mike sudah ditonton lebih dari 14,5 juta kali.
Dalam video yang diunggah pada Selasa (1/7/2025), Melly Mike tampak menari ala pacu jalur di depan helikopter, diiringi latar lagu "Young, Black & Rich" miliknya.
Kabarnya, kedatangan Melly Mike ke Indonesia juga didasari insiatif sendiri sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat Indonesia khususnya Riau, tanpa bayaran.
Baca juga: Sambut Event Pacu Jalur, Kemenpar Latih Pengelola Homestay
Menteri Widiyanti menegaskan bahwa Pacu Jalur bukan sekadar warisan budaya, melainkan magnet wisata yang mampu menggerakkan roda ekonomi daerah, sekaligus memperkuat citra Indonesia di mata dunia.
“Semangat gotong royong dalam Pacu Jalur sejalan dengan arah kebijakan nasional dalam pengembangan event unggulan daerah,” ujar Widiyanti dalam berita Kompas.com, Kamis (21/8/2025).
Baca juga: Bocah Penari Pacu Jalur jadi Duta Wisata, Ini Kata Guru Besar Pariwisata