Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lari Sambil Wisata di Pantai Glagah Kulon Progo, Lewati Aspal, Pasir, hingga Hutan Cemara

Kompas.com - 19/10/2025, 17:05 WIB
Dani Julius Zebua,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Olahraga lari tak sekadar soal mengejar waktu atau target jarak.

Di kawasan wisata Pantai Glagah, Kalurahan Glagah, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, aktivitas ini bisa menjadi pengalaman wisata yang menyenangkan.

Lari di sini menyuguhkan sensasi berbeda. Peserta bisa berlari di bibir pantai yang lebar, menikmati deburan ombak Laut Selatan yang menggelegar, merasakan cipratan embun air asin, serta terpaan angin pantai yang sesekali berembus kencang.

Baca juga: Wisata Pantai Glagah Kulon Progo, Ada Atraksi Kapal Hias Nyi Roro Kidul

Waktu yang paling asyik untuk berlari adalah pagi hari pukul 06.00–08.00 atau sore sekitar pukul 16.00, saat sinar matahari belum terlalu terik.

“Track lari ini memang menarik. Kita sengaja melewati jalan aspal, pasir pantai, dan hutan cemara untuk mengenalkan potensi wisata alam yang dimiliki Pantai Glagah,” ujar Sutarman, Plt Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, saat ditemui dalam sebuah event lari Glagah Tropicolorun 2025 di Glagah, Minggu (19/10/2025).

Adapun Event ini bagian dari Glagah Lagoon 2025 yang digarap Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo.

Destinasi Glagah luas dan kaya akan panorama. Karenanya, pilihan lintasan untuk berlari di kawasan ini sangat beragam.

Pelari bisa memilih jalan aspal yang membentang dari kawasan Pantai Glagah di sisi timur hingga ke Pantai Congot di sisi barat. Jalur ini bahkan melintasi bagian luar pagar Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), serta sisi luar dari hutan cemara udang.

Warung-warung kecil tak permanen terlihat di sepanjang jalan, memberi suasana lokal yang khas. Jika ingin sensasi berbeda, pelari bisa mengambil jalur di tepi pantai.

Baca juga: Rute ke Nambangan Park, Camping Ground Dekat Pantai Glagah Kulon Progo

Di sana, mereka akan berpapasan dengan para pemancing atau wisatawan lain yang sedang menikmati ombak dan panorama Laut Selatan.

Tak hanya itu, kawasan hutan cemara juga menjadi pilihan favorit. Selain rindang, suasananya lebih sejuk dan menawarkan pemandangan yang unik.

Apa pun pilihannya, pelari bisa menikmati lanskap alam yang beragam—dari pantai, laguna, camping ground, hingga hutan cemara udang—yang semuanya menjadi ciri khas Pantai Glagah.

Event lari dan ramai peserta

Karena daya tariknya, kawasan Glagah kerap menjadi lokasi penyelenggaraan berbagai event lari.

Salah satunya adalah yang digelar Dinas Pariwisata Kulon Progo pada Minggu (19/10/2025) pagi, dengan titik awal di kawasan Laguna Pantai Glagah dan berakhir di tempat sama.

Sutarman mengungkapkan, event ini diikuti sekitar 700 peserta, terdiri dari 500 pelari kategori 10K dan 5K, serta 200 peserta fun run.

Warga menikmati olahraga lari di tepi pantai Glagah, pantai wisata di kalurahan Glagah, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Warga menikmati olahraga lari di tepi pantai Glagah, pantai wisata di kalurahan Glagah, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Ini tahun keempat kami menyelenggarakan event seperti ini. Tapi baru tahun ini dikemas secara lebih terintegrasi dan melibatkan banyak komunitas agar lebih ramai dan semarak,” kata Sutarman.

Lintasan yang digunakan pun unik dan menantang: separuh jalan aspal, separuh jalur pasir pantai, dan sisanya di hutan cemara. 

Dinas Pariwisata Kulon Progo sengaja menggelar event seperti ini untuk mempromosikan Pantai Glagah sebagai destinasi unggulan sport tourism di DIY.

Baca juga: Camping Ground Baru di Pantai Glagah Kulon Progo, Bisa Kemah Atas Air

“Kami ingin terus mempopulerkan wisata Pantai Glagah sebagai lokasi utama untuk event-event olahraga alam terbuka,” tutup Sutarman.

"Berat Tapi Seru!", cerita dari Peserta

Dua pelari muda, Amel dari Sleman dan Desi dari Kulon Progo, terlihat menikmati pengalaman berlari di pinggir pantai pada Minggu pagi. Meski langkah kaki mereka sempat tertahan pasir hitam yang tebal, keduanya tetap bersemangat.

“Seru sih, pengalaman baru karena melewati pinggir pantai. Biasanya lari cuma di jalan aspal. Ini beda, walaupun berat tapi menyenangkan,” ujar Amel.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Terkini Pantai Glagah di Kulon Progo

Meski sudah beberapa kali mengunjungi Pantai Glagah untuk bersantai, ini adalah kali pertama mereka ikut event lari.

“Pemandangannya bagus banget. Ini pengalaman baru yang menyegarkan,” tambah Desi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Travel News
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Travelpedia
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Travel News
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Travel News
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Travel News
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Travel News
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Travel News
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Travel News
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
Travel News
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Travel News
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
Travelpedia
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
Travel News
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Travel News
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Travel News
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau