Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Tahun Tragedi Tanjung Priok, Penyelesaiannya yang Belum Tuntas...

Kompas.com - 13/09/2024, 10:11 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kawasan Tanjung Priok di Jakarta Utara menjadi saksi terjadinya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat pada 12 September 1984.

Komisi Nasional (Komnas) HAM menyebutkan, sebanyak 55 orang terluka dan 24 lainnya meninggal dunia dalam Tragedi Tanjung Priok 1984.

Korban adalah warga sipil yang terlibat bentrok dengan aparat Kodim 0502 Jakarta Utara.

Konflik bermula dari upaya pemerintah Orde Baru menjaga stabilitas nasional dengan memaksakan Pancasila sebagai asas tunggal negara.

Di sisi lain, pemerintah abai terhadap warga Tanjung Priok yang mayoritas pekerja kasar dan hidup di lingkungan tidak layak.

Baca juga: Mengenang 40 Tahun Peristiwa Tanjung Priok...

Pada pekan-pekan menjelang kerusuhan, masjid dan mushala di Tanjung Priok gencar mengadakan ceramah yang isinya mengkritik pemerintah dan penerapan asas tunggal Pancasila.

Warga juga menempelken pamflet-pamflet protes di dinding masjid dan mushala.

Dikutip dari Kompaspedia, insiden yang ditengarai sebagai pemicu kerusuhan bermula pada 7 September 1984.

Aparat Babinsa Kecamatan Koja, Sersan Satu (Sertu) Hermanu, mendatangi Mushala Assa'addah di Koja, Tanjung Priok, dan meminta semua pamflet protes dicopot.

Esok harinya, Sertu Hermanu kembali mendatangi Mushala Assa’addah dan masih menemukan pamflet-pamflet protes tertempel di dinding mushala. Dia pun marah dan mengambil pistolnya sambil menuding-nuding warga.

Banyak warga ketika itu juga menceritakan bahwa Hermanu masuk ke mushala hingga ke podium dan menggeledah untuk mencari pamflet-pamflet tersebut.

Baca juga: 20 Tahun Kematian Munir, Menagih Janji yang Tak Kunjung Ditepati...

Menurut keterangan warga, Hermanu masuk ke dalam mushala dengan tidak melepaskan sepatu larsnya.

Hal ini membuat warga setempat marah dan meminta Hermanu untuk meminta maaf kepada pengurus masjid dan seluruh umat Islam.

Kemudian, pada 10 September 1984, dua pengurus mushala, yaitu Syarifufin Rambe dan Ahmad Sahi mencari Hermanu untuk berdialog.

Halaman:


Terkini Lainnya
INFOGRAFIK: Hoaks Ahmad Sahroni Dirawat di RS, Pingsan Setelah Tahu Rumahnya Dijarah
INFOGRAFIK: Hoaks Ahmad Sahroni Dirawat di RS, Pingsan Setelah Tahu Rumahnya Dijarah
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Ahmad Sahroni Ditangap Polisi di Bandara Soetta Hasil Rekayasa AI
[KLARIFIKASI] Video Ahmad Sahroni Ditangap Polisi di Bandara Soetta Hasil Rekayasa AI
Hoaks atau Fakta
Narasi Antek Asing di Balik Demonstrasi Dianggap Disinformasi dan Distorsi
Narasi Antek Asing di Balik Demonstrasi Dianggap Disinformasi dan Distorsi
Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Foto Keliru Affan Kurniawan | Hoaks 10 Brimob Tewas
Cek Fakta Sepekan: Foto Keliru Affan Kurniawan | Hoaks 10 Brimob Tewas
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manajemen Bantah Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan Dijual
[KLARIFIKASI] Manajemen Bantah Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan Dijual
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] PBB Gelar Sidang Darurat Membubarkan DPR RI
[HOAKS] PBB Gelar Sidang Darurat Membubarkan DPR RI
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Jokowi Tantang Para Demonstran Datang ke Rumahnya
[HOAKS] Jokowi Tantang Para Demonstran Datang ke Rumahnya
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Ini Kostum Iron Man Karya Seniman Tulungagung, Bukan Jarahan Rumah Sahroni
[KLARIFIKASI] Ini Kostum Iron Man Karya Seniman Tulungagung, Bukan Jarahan Rumah Sahroni
Hoaks atau Fakta
SAFEnet Terima 16 Aduan Terkait Doxing Saat Demonstrasi Akhir Agustus 2025
SAFEnet Terima 16 Aduan Terkait Doxing Saat Demonstrasi Akhir Agustus 2025
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Jenderal Israel Ditangkap Belanda atas Kejahatan Perang
INFOGRAFIK: Hoaks Jenderal Israel Ditangkap Belanda atas Kejahatan Perang
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Rumah Sri Mulyani Dibakar Para Perusuh Usai Penjarahan
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Rumah Sri Mulyani Dibakar Para Perusuh Usai Penjarahan
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Kerumunan WNA Cemas di Bandara Saat Ingin Tinggalkan Indonesia
INFOGRAFIK: Hoaks Kerumunan WNA Cemas di Bandara Saat Ingin Tinggalkan Indonesia
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Logo PKI yang Disita Polisi di Samarinda Tidak Terkait Demonstrasi Mahasiswa
[KLARIFIKASI] Logo PKI yang Disita Polisi di Samarinda Tidak Terkait Demonstrasi Mahasiswa
Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Megawati Menolak RUU Perampasan Aset?
CEK FAKTA: Benarkah Megawati Menolak RUU Perampasan Aset?
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] 10 Anggota Brimob Tewas akibat Demonstrasi Agustus 2025
[HOAKS] 10 Anggota Brimob Tewas akibat Demonstrasi Agustus 2025
Hoaks atau Fakta
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau