Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Beda Parameter Kemiskinan Bank Dunia dan BPS...

Kompas.com - 07/05/2025, 08:48 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat tengah menyorot angka kemiskinan versi Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Dunia yang angkanya berbeda.

BPS mendata tingkat kemiskinan Indonesia per September 2024 adalah 8,57 persen dari total populasi atau sebanyak 24,06 juta orang.

Sementara, menurut data Bank Dunia, sebanyak 60,3 persen penduduk Indonesia atau sekitar 171,8 juta orang hidup di bawah garis kemiskinan.

Mengapa perbandingannya sangat jauh? Parameter apa yang digunakan untuk menetapkan garis kemiskinan? Berikut penjelasannya.

Metodologi Bank Dunia

Pada dasarnya Bank Dunia menetapkan garis kemiskinan global yang diperbarui secara berkala berdasarkan paritas daya beli atau Purchasing Power Parity (PPP).

Pada 2024, Bank Dunia mulai mengubah pendekatannya dalam menghitung kemiskinan dan kesejahteraan di Indonesia, dengan menerapkan penyesuaian deflasi terhadap kesejahteraan rumah tangga dan memperhitungkan perbedaan spasial dalam biaya hidup.

Setelah penyesuaian dilakukan, praktik sebelumnya yang memuat konversi PPP perkotaan dan pedesaan terpisah tidak lagi diberlakukan.

Lantas, apa itu PPP?

PPP digunakan sebagai dasar untuk menghitung dan membandingkan tingkat kemiskinan antarnegara, sehingga perhitungan dapat dilakukan dalam kondisi ekonomi yang setara.

Misalnya, harga gula di Indonesia dan Australia berbeda. Dengan konsep PPP, sekumpulan barang kebutuhan dasar identik di sejumlah negara dapat dibandingkan dengan nilai uang secara adil. PPP dapat membantu menyesuaikan harga gula di Indonesia dan Australia dengan adil.

Sehingga, kurs berdasarkan PPP tidak sama dengan kurs aktual di pasar keuangan.

Berdasarkan laporan Macro Poverty Outlook edisi April 2025, pendapatan nasional bruto Indonesia pada 2023 mencapai 4.870 dollar AS per kapita.

Bank Dunia menghitung tingkat kemiskinan Indonesia sesuai standar negara berpendapatan menengah-atas, yakni 6,85 dollar AS per kapita per hari.

Masyarakat dengan pengeluaran di bawah angka tersebut termasuk kategori miskin.

Dari situ diperoleh angka 60,3 persen atau sekitar 171,8 juta penduduk Indonesia masuk kategori miskin.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
[KLARIFIKASI] Ikon Tiga Garis Bukan Tanda Ada Hacker di Grup WhatsApp
[KLARIFIKASI] Ikon Tiga Garis Bukan Tanda Ada Hacker di Grup WhatsApp
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Indro Warkop Meninggal Dunia pada 5 Juni 2025
[HOAKS] Indro Warkop Meninggal Dunia pada 5 Juni 2025
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Korban Pembegalan di Subang pada 3 Juni 2025
[HOAKS] Foto Korban Pembegalan di Subang pada 3 Juni 2025
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Bendera Indonesia Berkibar di Laga Sepak Bola Internasional
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Bendera Indonesia Berkibar di Laga Sepak Bola Internasional
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Dua Relawan Keliru Dikira Penculik Anak di Sragen
[KLARIFIKASI] Dua Relawan Keliru Dikira Penculik Anak di Sragen
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] ICJ Nyatakan Pendudukan Israel di Gaza Langgar Hukum, Bukan Negara Ilegal
[KLARIFIKASI] ICJ Nyatakan Pendudukan Israel di Gaza Langgar Hukum, Bukan Negara Ilegal
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Bantuan Dana Rp 150 Juta dari Kerajaan Brunei, Awas Penipuan
INFOGRAFIK: Hoaks Bantuan Dana Rp 150 Juta dari Kerajaan Brunei, Awas Penipuan
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Ini Kecelakaan Pesawat di Philadelphia, Bukan Serangan Pakistan ke India
[KLARIFIKASI] Video Ini Kecelakaan Pesawat di Philadelphia, Bukan Serangan Pakistan ke India
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Istri Presiden Perancis Transgender dan Diklaim sebagai Ayahnya
INFOGRAFIK: Hoaks Istri Presiden Perancis Transgender dan Diklaim sebagai Ayahnya
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Tidak Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Delegasi Israel
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Tidak Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Delegasi Israel
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Dedi Mulyadi Dirawat di Rumah Sakit Terjadi 2022, Bukan 2025
[KLARIFIKASI] Video Dedi Mulyadi Dirawat di Rumah Sakit Terjadi 2022, Bukan 2025
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Poster dan Link Rekrutmen Relawan Baznas Idul Adha 2025
[HOAKS] Poster dan Link Rekrutmen Relawan Baznas Idul Adha 2025
Hoaks atau Fakta
Tambang Nikel Ancam Kelestarian Alam Raja Ampat
Tambang Nikel Ancam Kelestarian Alam Raja Ampat
Data dan Fakta
[HOAKS] Tautan Rekrutmen SKK Migas Periode 2025
[HOAKS] Tautan Rekrutmen SKK Migas Periode 2025
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Rekaman Suara SBY Marah kepada Kapolri
[HOAKS] Rekaman Suara SBY Marah kepada Kapolri
Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau