Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Foto Korban Pembegalan di Subang pada 3 Juni 2025

Kompas.com - 05/06/2025, 18:48 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial menampilkan foto seorang pria yang diklaim sebagai korban pembegalan di Desa Pusakaratu, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat pada 3 Juni 2025.

Setelah ditelusuri, unggahan tersebut tidak benar atau hoaks. Polisi memberikan penjelasan dan membantah narasi di medsos.

Narasi yang beredar

Unggahan yang mengeklaim seorang pria di Desa Pusakaratu, Kabupaten Subang menjadi korban pembegalan salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.

Akun tersebut membagikan foto seorang pria sedang menunjukkan jaket dan bajunya yang sobek.

Berikut keterangan teks yang disampaikan:

#korban Begal Wilayah Bojong - Pusakaratu Selamat Tanpa Luka.
Kejadian Jam 15:00 WIB tadi Selasa 3 juni 2025.

Pantaunya Teman² Wilayah Subang Jawa Barat.
Pelaku -+ ada 6 Orang Membawa Sajam

Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim seorang pria di Subang menjadi korban pembegalanAkun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim seorang pria di Subang menjadi korban pembegalan
Penelusuran Kompas.com

Dilansir Tribun Jabar, Kapolsek Pusakanagara, Polres Subang, Kompol Jusdijachlan memastikan unggahan soal pembegalan tersebut adalah hoaks.

Menurut dia, pria yang ada dalam unggahan telah mendatangi Polsek Pusakanagara untuk meminta maaf karena membuat masyarakat resah. 

"Orang yang membuat postingan tersebut tadi pagi datang ke Mapolsek Pusakanagara untuk mengonfirmasi bahwa postingan tersebut adalah hoaks," ujar Jusdijachlan, Rabu (4/6/2025). 

Menurut Jusdijachlan, pria dalam unggahan merupakan warga Kecamatan Compreng, Subang. Ia berbohong telah dibegal karena sedang menghadapi banyak masalah.

Unggahan soal pembegalan itu pertama kali diunggah oleh adik iparnya di Facebook. 

"Pria tersebut membuat postingan karena lagi banyak pikiran oleh orangtuanya, kemudian membuat postingan seperti itu, mengaku dibegal oleh enam orang pelaku bersenjata tajam, dengan menunjukkan jaket sobek yang ngaku bekas sabetan senjata tajam," kata Jusdijachlan. 

Jusdijachlan menjelaskan, sebenarnya saat unggahan itu muncul di media sosial banyak warga yang tidak percaya.

Menurut dia, warga menganggap lokasi kejadian merupakan daerah ramai. Selain itu, waktu kejadian juga masih pukul 15.00 WIB. 

Kesimpulan

Unggahan yang mengeklaim seorang pria di Desa Pusakaratu, Kabupaten Subang menjadi korban pembegalan pada 3 Juni 2025 tidak benar atau hoaks.

Faktanya, pria tersebut merekayasa kejadian karena sedang banyak masalah.

Ia telah mendatangi Polsek Pusakanagara untuk meminta maaf karena menyebarkan informasi hoaks yang meresahkan masyarakat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
[KLARIFIKASI] Ikon Tiga Garis Bukan Tanda Ada Hacker di Grup WhatsApp
[KLARIFIKASI] Ikon Tiga Garis Bukan Tanda Ada Hacker di Grup WhatsApp
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Indro Warkop Meninggal Dunia pada 5 Juni 2025
[HOAKS] Indro Warkop Meninggal Dunia pada 5 Juni 2025
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Korban Pembegalan di Subang pada 3 Juni 2025
[HOAKS] Foto Korban Pembegalan di Subang pada 3 Juni 2025
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Bendera Indonesia Berkibar di Laga Sepak Bola Internasional
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Bendera Indonesia Berkibar di Laga Sepak Bola Internasional
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Dua Relawan Keliru Dikira Penculik Anak di Sragen
[KLARIFIKASI] Dua Relawan Keliru Dikira Penculik Anak di Sragen
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] ICJ Nyatakan Pendudukan Israel di Gaza Langgar Hukum, Bukan Negara Ilegal
[KLARIFIKASI] ICJ Nyatakan Pendudukan Israel di Gaza Langgar Hukum, Bukan Negara Ilegal
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Bantuan Dana Rp 150 Juta dari Kerajaan Brunei, Awas Penipuan
INFOGRAFIK: Hoaks Bantuan Dana Rp 150 Juta dari Kerajaan Brunei, Awas Penipuan
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Ini Kecelakaan Pesawat di Philadelphia, Bukan Serangan Pakistan ke India
[KLARIFIKASI] Video Ini Kecelakaan Pesawat di Philadelphia, Bukan Serangan Pakistan ke India
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Istri Presiden Perancis Transgender dan Diklaim sebagai Ayahnya
INFOGRAFIK: Hoaks Istri Presiden Perancis Transgender dan Diklaim sebagai Ayahnya
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Tidak Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Delegasi Israel
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Tidak Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Delegasi Israel
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Dedi Mulyadi Dirawat di Rumah Sakit Terjadi 2022, Bukan 2025
[KLARIFIKASI] Video Dedi Mulyadi Dirawat di Rumah Sakit Terjadi 2022, Bukan 2025
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Poster dan Link Rekrutmen Relawan Baznas Idul Adha 2025
[HOAKS] Poster dan Link Rekrutmen Relawan Baznas Idul Adha 2025
Hoaks atau Fakta
Tambang Nikel Ancam Kelestarian Alam Raja Ampat
Tambang Nikel Ancam Kelestarian Alam Raja Ampat
Data dan Fakta
[HOAKS] Tautan Rekrutmen SKK Migas Periode 2025
[HOAKS] Tautan Rekrutmen SKK Migas Periode 2025
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Rekaman Suara SBY Marah kepada Kapolri
[HOAKS] Rekaman Suara SBY Marah kepada Kapolri
Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau