Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendidikan Nadiem Makarim, Kuliah di Harvard hingga Masuk Deretan Orang Terkaya

Kompas.com - 17/07/2025, 13:31 WIB
Sania Mashabi,
Mahar Prastiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim terseret dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop berbasis Chromebook.

Kasus tersebut kini tengah diusut oleh Kejaksaan Agung (Kejagung). Nadiem pun juga sudah dua kali dimintai keterangan sebagai terkait kasus pengadaan laptop Chormebook.

Usai pemeriksaan Nadiem yang kedua pada Selasa (15/7/2025) lalu, Kejagung sudah menetapkan empat tersangka dari kasus tersebut.

Keempat tersangka itu adalah eks Stafsus Mendikbud ristek era Nadiem Makarim, Jurist Tan, eks Konsultan Teknologi di lingkungan Kemendikbud ristek, Ibrahim Arief.

Baca juga: Nadiem Makarim Kembali Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Korupsi

Kemudian Direktur Jenderal PAUD Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek tahun 2020-2021, Mulyatsyahda dan Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud ristek, Sri Wahyuningsih.

Selama menjabat sebagai Mendikbud Ristek tahun periode 2019-2024, Nadiem dikenal sering membuat kebijakan pendidikan yang kontroversial.

Hal itu terjadi salah satunya karena Nadiem pengalamannya selama mengenyam pendidikan dan berbisnis.

Lantar belakang pendidikan Nadiem Makarim

Pria bernama asli Nadiem Anwar Makarim ini diketahui adalah mengenyam pendidikan dasar hingga SMA yang berpindah-pindah dari Jakarta hingga ke Singapura.

Setelah lulus SMA di Singapura, Nadiem kemudian melanjutkan pendidikan ke Brown University Jurusan Hubungan Internasional pada tahun 2002.

Nadiem juga sempat mengikuti pertukaran pelajar di London School of Economics (LSE) setelah meraih gelar sarjana pada tahun 2006.

Tiga tahun kemudian Nadiem mengambil kuliah pascasarjana dan meraih gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.

Baca juga: Nadiem di Pusaran Korupsi Chromebook Rp 9,9 Triliun, Dicekal ke Luar Negeri

Perjalanan karier Nadim Makarim

Setelah menyelesaikan sekolahnya di Harvard Nadiem memutuskan kembali ke Indonesia dan bekerja di McKinsey & Co sebagai konsultan selama tiga tahun.

Selepas dari McKinsey & Co, pada tahun 2011, Nadiem pindah ke Zalora Indonesia menjadi Managing Director dan sebagai Co-Founder dan Managing Director.

Tidak lama berselang, pada 2012 Nadiem memutuskan keluar dari Zalora untuk membangun perusahaan rintisan atau startup sendiri, termasuk Gojek yang kala itu memiliki 15 karyawan dan 450 mitra driver.

Sambil mengembangkan Gojek, Nadiem juga menjadi menjabat Chief Innovation Officer Kartuku dan kini Gojek perusahaan rintisan Nadiem sudah menjadi perusaahaan besar.

Bahkan Gojek telah berhasil membawanya menjadi masuk dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Globe Asia dengan perkiraan kekayaan mencapai USD 100 juta atau setara Rp 1,4 triliun.

Baca juga: Diperiksa Kejagung 10 Jam, Apa Peran Nadiem di Kasus Korupsi Laptop Chromebook?

Prestasi Nadiem sebagai pemuda Indonesia yang sukses juga berhasil membawanya menjadi Mendikbud Ristek pada periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo 2019-2024.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau