Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat Studi Kebangsaan Prasmul: Generasi Muda Pegang Peran Rawat Keberagaman Indonesia

Kompas.com - 16/08/2025, 12:08 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Koordinator Pusat Studi Kebangsaan, Universitas Prasetiya Mulya (Prasmul), A. Agus Sriyono mengingatkan Indonesia dipersatukan bukan oleh kesamaan etnis atau agama, melainkan oleh tekad untuk hidup bersama dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sejarah perjalanan bangsa, mulai dari lahirnya Boedi Oetomo pada 1908, Sumpah Pemuda 1928, hingga Proklamasi 1945 menjadi tonggak pembentukan Indonesia sebagai satu bangsa dan negara.

Dengan lebih dari 1.072 etnik yang tersebar di 13.667 pulau, Indonesia telah membuktikan bahwa keberagaman adalah kekuatan yang mempersatukan.

“Perjalanan panjang sejarah ini harus menjadi pengingat bagi kita semua bahwa persatuan bukan hadiah, melainkan hasil kerja keras dan komitmen bersama,” ujar Agus Sriyono yang pernah menjabat sebagai Dubes RI untuk Takhta Suci Vatikan (2016–2020).

Menurut Agus Sriyono, tantangan terbesar saat ini adalah memastikan generasi muda memahami akar sejarah bangsa.

“Mahasiswa dan pelajar harus menyadari bahwa Pancasila dan kemerdekaan tidak lahir begitu saja. Nilai-nilai toleransi, gotong royong, dan persaudaraan harus terus dipupuk," tegasnya.

Dia menyampaikan, nilai-nilai kebangsaan dan kenegaraan ditanamkan melalui Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK), seperti yang dilakukan di Universitas Prasetiya Mulya.

"Di sini, mahasiswa dibina untuk membangun persaudaraan dan toleransi di tengah perbedaan suku, agama, etnis, dan budaya. Hanya dengan cara ini kita bisa menjaga Indonesia tetap kokoh di tengah perbedaan,” ungkapnya.

Di tengah maraknya kasus intoleransi, peringatan 80 tahun kemerdekaan menjadi momen refleksi nasional untuk memperkuat kembali fondasi negara dan bangsa Indonesia.

"Saatnya generasi muda sebagai agent of change atau agen perubahan mengisi kemerdekaan dengan aksi kolaborasi nyata: merawat keberagaman, menolak intoleransi, dan membangun Indonesia Emas yang damai serta sejahtera bagi seluruh rakyat," pesan Agus Sriyono.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau