KOMPAS.com - Pemimpin sepatutnya ialah sosok yang dapat mengatur sekelompok orang di bawahnya dan juga cerdas dalam mengambil keputusan. Terutama jika ia memimpin ribuan hingga jutaan jiwa dalam satu wilayah besar.
Untuk bisa memiliki kepemimpinan yang baik salah satu jalannya adalah dengan menempuh pendidikan setinggi mungkin.
Di era pendidikan tinggi telah menjadi standar kehidupan ini, ternyata ada 11 kepala daerah dan wakil kepala daerah yang merupakan lulusan Kedokteran dan bergelar Dokter.
Nama-nama di bawah ini merupakan pemimpin daerah tingkat kabupaten, provinsi, dan kota madya yang menjabat periode 2025-2030.
Baca juga: Di Jerman, Pendidikan Guru Setara dengan Pendidikan Dokter
Biasa dipanggil dengan dokter Wahyu. Ia mulai menjabat sebagai Bupati Cianjur pada 20 Februari 2025 setelah diusung Partai Gerindra.
Kelahiran Subang, 27 November 1988, Wahyu merupakan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi alias spesialis kandungan.
Gelar dokter umum didapatnya dari Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Bandung pada tahun 2012.
Kemudian mengambil kuliah Sp.OG di Universitas Padjajaran (Unpad) dan tamat tahun 2018. Setahun kemudian ia lulus Magister Manajemen di bidang rumah sakit dari Universitas Islam Bandung (Unisba).
Zadrak Tombeg seorang dokter anak yang menamatkan pendidikan spesialis di Universitas Hasanuddin (Unhas).
Sebelumnya pendidikan Kedokteran Umum juga ditempuhnya di sana. Putra asli Tana Toraja ini lahir pada 30 Agustus 1962.
Pada periode yang lalu Zadrak menjabat sebagai Wakil Bupati mendampingi Theofilus Allorerung. Zadrak tergabung dalam Partai Gerindra.
Baca juga: UAA Resmikan Prodi Kedokteran dan Pendidikan Profesi Dokter
Aulia Rahman Basri merupakan putra Kutai Kartanegara yang kembali untuk mengabdi. Ia lahir pada lahir 23 Agustus 1985 dan merupakan jebolah Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Setelah lulus ia bekerja sebagai dokter ASN di kabupaten yang terletak di provinsi Kalimantan Timur itu.
Ia pernah menjadi kepala puskesmas hingga Direktur RSUD Dayaku Raja pada 2013-2019. Aulia sempat mengundurkan diri dari dokter ASN (Aparatur Sipil Negara) dan menekuni dunia bisnis bahkan sampai menjabat Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kukar tahun 2023.
Namun kemudian ia masuk ke PDI Perjuangan. Ia juga memiliki gelar Magister Kesehatan.