Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putrinya Sekolah 14 Jam Sehari, Seorang Ayah Curhat Sisi Lain Pendidikan di China

Kompas.com - 22/10/2025, 11:35 WIB
Davina Keisha Salsabila,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Seorang ayah di China menjadi sorotan setelah membagikan pengalaman putrinya yang menjalani hari sekolah selama hampir 14 jam.

Kisah ini viral di media sosial karena memperlihatkan betapa padatnya sistem pendidikan di China dibandingkan dengan di Amerika Serikat.

Dalam video yang diunggah di akun TikTok @sparkray, ayah bernama Ray itu mengungkap rasa terkejutnya ketika menyadari putrinya, Cindy, pulang sekolah pukul 20.45 setiap hari.

“Rasanya tidak masuk akal. Dalam sehari hanya ada 24 jam, dan 14 jam di antaranya ia habiskan di sekolah,” ujarnya dikutip dari Newsweek, Selasa (21/10/2025).

Baca juga: Kemendikti Gaet 30 Kampus dan Industri China untuk Percepat Hilirisasi

Sistem Sekolah di China

Dilansir dari Newsweek, rutinitas anak-anak di sekolah China dimulai sejak pukul 7 pagi dengan sesi membaca bersama, dilanjutkan empat kelas pagi masing-masing berdurasi 45 menit.

Setelah makan siang dan tidur siang selama satu jam, kegiatan belajar dilanjutkan dengan kelas sore dan kegiatan ekstrakurikuler hingga malam.

Menurut Ray, jadwal padat ini sudah menjadi kebiasaan umum di sekolah-sekolah menengah China, bahkan sejak ia masih pelajar.

“Di China, sangat umum bagi siswa SMP dan SMA untuk memiliki hari sekolah 14 jam,” katanya.

Ia juga mengakui bahwa banyak orang tua mendukung sistem tersebut karena dianggap menanamkan disiplin dan kerja keras.

Beberapa pengamat pendidikan menyebut sistem ini mencerminkan budaya kompetitif yang sangat kuat di China.

Tekanan untuk berhasil dalam ujian masuk perguruan tinggi, terutama Gaokao, membuat siswa harus mengikuti pelajaran tambahan dan belajar mandiri hingga larut malam.

Baca juga: Aturan Baru China: Konten Kreator Harus Punya Sertifikasi Akademik untuk Bahas Isu Penting

Perbedaan Filosofi Pendidikan China, AS, dan Indonesia

Perbandingan sistem pendidikan di China dan Amerika Serikat sudah lama menjadi topik diskusi.

Dilansir dari The Atlantic, perbedaan paling mencolok terletak pada fokus masing-masing negara, China menekankan ketekunan dan hasil akademik, sementara AS lebih menonjolkan kreativitas dan keseimbangan kehidupan belajar.

Menurut laporan EdNewsDaily juga mencatat bahwa sistem pendidikan China cenderung berorientasi pada kelompok besar dan pengajaran berbasis hafalan, sedangkan sekolah di AS lebih memberi ruang bagi pembelajaran individual dan eksplorasi minat pribadi.

Di Amerika Serikat, siswa didorong untuk bertanya dan menantang ide, sementara di China, tujuan utama adalah menguasai materi dan meraih nilai tinggi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau