Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Fadlyn, Mahasiswa Unair yang Ikut Pertukaran Pelajar ke Korsel Saat SMP

Kompas.com - 29/10/2025, 09:15 WIB
Melvina Tionardus,
Mahar Prastiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengalaman mengikuti pertukaran pelajar menjadi titik balik hidup Fadlyn Attina yang kini berstatus mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga (Unair).

Kala itu Fadlyn masih duduk di bangku SMP. Dirinya menjadi salah satu peserta terpilih dari 140 peserta yang mengikuti seleksi tingkat kota Surabaya untuk berangkat ke Busan, Korea Selatan.

Total ada 14 pelajar SMP yang berkesempatan mengikuti program pertukaran tersebut.

“Itu pertama kalinya aku naik pesawat dan langsung ke luar negeri, tanpa orangtua, bersama teman-teman yang bahkan belum aku kenal. Awalnya takut, tapi justru dari situ aku belajar arti mandiri dan percaya diri,” ujar Fadlyn, dikutip dari situs Unair, Rabu (29/10/2025).

Baca juga: Nilai Minimal UTBK dan CBT untuk Masuk Unair 2026 Jalur Mandiri

Banyak beradaptasi selama di Korea

Kisah ini ia bagikan saat menjadi pembicara di kegiatan “Speaking Together x Talkshow Inspiratif: Explore Define Yourself” pada Sabtu (19/10/2025) di Gedung Kuliah Bersama Unair, Surabaya.

Perjalanan tersebut membuatnya mengenali jati diri sendiri. Di Korea, Fadlyn harus beradaptasi dengan lingkungan baru, bahasa asing, dan budaya yang berbeda.

Ia mengaku belajar banyak hal tentang kemandirian, adaptasi, dan keberanian.

“Awalnya aku gugup banget. Bahasa Inggrisku masih terbata-bata, dan waktu wawancara juga ditanya hal-hal yang cukup berat, seperti ‘Apa tujuan kamu ke sana?’ atau ‘Kontribusi apa yang bisa kamu berikan setelah kembali ke Indonesia?’,” kenangnya.

Baca juga: Kisah Rusydan, Lulusan Unair yang Raih Beasiswa LPDP untuk Kuliah S2 di Edinburgh

Foto kampus Universitas Airlangga.unair.ac.id Foto kampus Universitas Airlangga.

Program pertukaran pelajar bukan sekadar pergi ke luar negeri

Fadlyn tersadar bahwa ternyata program pertukaran pelajar bukan sekadar pergi ke luar negeri, tetapi juga tentang bagaimana bisa memberikan manfaat bagi orang lain setelah pulang.

Pengalaman di luar negeri mendorongnya untuk terus mengembangkan diri secara akademik dan organisasi.

“Setelah SMP dan SMA aktif di berbagai kegiatan, saat kuliah aku mulai belajar menyeimbangkan antara akademik dan organisasi. Fokus pada pengembangan diri itu penting, karena dari situlah kita bisa tahu arah hidup dan potensi diri,” tuturnya.

Baca juga: Nilai UTBK Masuk Jurusan Kedokteran Mandiri Unair, Persiapan Daftar Tahun Depan

Sekarang sebagai mahasiswa sang Duta Fakultas Keperawatan 2024 menekankan menjaga IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) di atas 3,00.

Juga mempersiapkan TOEFL minimal 500, hingga aktif berorganisasi dan menyusun CV dengan baik.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau