KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dipastikan menghadiri parade militer besar di Beijing, China pada 3 September 2025 mendatang. Acara tersebut akan dipimpin langsung Presiden China Xi Jinping.
Parade militer tersebut digelar untuk memeringati Hari Kemenangan yang menandai penyerahan resmi Jepang pada akhir Perang Dunia II, sebagaimana dilansir The Guardian, Kamis (28/9/2025).
Kementerian Luar Negeri China menyebutkan, parade kali ini akan dihadiri 26 kepala negara dan pemerintahan asing.
Di sisi lain, tidak ada pemimpin Barat prominen yang hadir dalam parade militer itu, kecuali Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, yang juga anggota Uni Eropa.
Asisten Menteri Luar Negeri China Hong Lei menegaskan bahwa parade tersebut menjadi simbol solidaritas di tengah meningkatnya tekanan dari Barat.
"Para pemimpin dunia akan bergabung dalam memperingati berakhirnya perang dunia kedua dan mengingat pengorbanan rakyat Tiongkok,” ujar Hong Lei dalam konferensi pers.
Selain Putin dan Kim, sejumlah pemimpin lain yang diundang antara lain Presiden Belarus Aleksandr Lukashenko, Presiden Iran Masoud Pezashkian, Presiden Indonesia Prabowo Subianto, Ketua Majelis Nasional Korea Selatan Woo Won-shik, dan Presiden Serbia Aleksandar Vucic.
Untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Wakil Sekretaris Jenderal Li Junhua akan menghadiri parade militer itu.
Parade Hari Kemenangan akan menampilkan puluhan ribu personel militer yang dikomando langsung Xi Jinping dari Lapangan Tiananmen.
Pertunjukan militer ini akan memamerkan beragam peralatan canggih "Negeri Panda" mulai dari jet tempur, sistem pertahanan rudal, hingga senjata hipersonik.
Bagi Rusia, kehadiran Putin di Beijing memiliki arti penting. Moskwa yang kini dianggap mitra strategis China tengah tertekan sanksi Barat akibat invasi ke Ukraina pada 2022.
Ekonominya pun berada di ambang resesi. Putin sendiri terakhir kali berkunjung ke China pada 2024, sementara Kim Jong Un terakhir datang pada Januari 2019.
Adapun Korea Utara yang menjadi sekutu resmi China sejak 2006 berada di bawah sanksi Dewan Keamanan PBB terkait pengembangan senjata nuklir dan rudal balistik.
Parade ini diperkirakan akan menjadi salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Selain memperlihatkan kekuatan militer, acara juga ditujukan untuk mengenang jutaan warga China yang gugur dalam perang melawan Jepang pada 1930-an hingga 1940-an.
https://www.kompas.com/global/read/2025/08/28/141026770/putin-dan-kim-akan-hadiri-parade-militer-china-pamer-soliditas-bareng-xi