Di sana mereka menyaksikan langit-langit biru dan hiasan adegan-adegan dari Amduat, sebuah teks keagamaan yang diperuntukkan bagi raja-raja. Itu adalah tanda penting bahwa mereka telah menemukan makam seorang raja, kata Dr Litherland.
"Sebagian langit-langit masih utuh: langit-langit bercat biru dengan bintang-bintang kuning di atasnya. Langit-langit bercat biru dengan bintang-bintang kuning hanya ditemukan di makam raja," kata Dr Piers Litherland.
Dr Litherland mengatakan anak tangga besar dan koridor menurun yang sangat besar di makam itu menunjukkan kemegahannya.
Mereka kemudian membersihkan puing-puing dengan harapan menemukan sisa-sisa pemakaman yang hancur di bawahnya.
Baca juga: Firaun Tutankhamun Punya Saingan, Ditemukan Mumi dengan Lidah dan Hati Emas
Dengan menyaring berton-ton batu kapur di ruangan tersebut, mereka menemukan pecahan-pecahan guci pualam, yang memuat prasasti nama Thutmose II dan Hatshepsut.
"Pecahan-pecahan pualam ini mungkin pecah saat makam tersebut dipindahkan," kata Dr. Litherland.
"Dan syukurlah ada satu atau dua benda yang pecah karena begitulah cara kami mengetahui siapa pemilik makam tersebut," ucapnya.
Artefak-artefak tersebut adalah barang pertama yang ditemukan terkait dengan proses pemakaman Thutmose II.
Mereka kemudian menyimpulkan, makam tersebut telah terendam banjir hanya beberapa tahun setelah pemakaman raja. Sebab, makam tersebut dibangun di bawah air terjun. Adapun isi makam dipindahkan ke lokasi lain di zaman kuno.
"Tetapi makam itu ternyata benar-benar kosong. Bukan karena dirampok tetapi karena sengaja dikosongkan," kata Dr Litherland.
Dr Litherland mengatakan timnya punya dugaan kasar tentang di mana makam kedua berada. Menurutnya, kemungkinan makam itu masih utuh beserta harta karunnya.
Dia mengaku merasa terharu saat itu. "Perasaan saat memasuki tempat-tempat ini merupakan rasa takjub luar biasa. Ketika menemukan sesuatu yang tidak diduga, emosi saya benar-benar sangat bergejolak," papar Litherland kepada BBC.
"Saat saya keluar, istri saya sudah menunggu di luar dan satu-satunya hal yang dapat saya lakukan adalah menangis," tambahnya.
Baca juga: Mesir Gagalkan Pencurian Patung Firaun Ramses II Seberat 10 Ton
Penemuan makam firaun ini merupakan puncak dari kerja tim gabungan New Kingdom Research Foundation milik Dr. Litherland serta Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir selama lebih dari 12 tahun.
Tim tersebut sebelumnya telah menggali 54 makam di bagian barat pegunungan Theban di Luxor, dan juga telah mengidentifikasi lebih dari 30 istri raja dan selir.
"Ini adalah makam kerajaan pertama yang ditemukan sejak penemuan ruang makam Raja Tutankhamun pada 1922," kata Menteri Pariwisata dan Purbakala Mesir, Sherif Fathy.
"Ini adalah momen luar biasa bagi ilmu Mesir Kuno dan pemahaman yang lebih luas tentang kisah manusia," jelasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini